Misi Non-Combatan Evacuation Operation atau pembebasan sandera dilaksanakan pada malam hari dengan menggunakan Night Vission Goggles (NVG) didaerah operasi yang dijadikan tempat penyanderaan pihak musuh. Pasukan Gerak Cepat (Pasgat) TNI AU dengan gerakan cepat dan senyap berhasil membawa sandera menuju daerah aman selanjutnya di evakuasi menggunakan pesawat Hercules C-130 dari Skadron 33.
RUANGPOLITIK.COM – Dua pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 33 Lanud Sultan Hasanuddin dibawah pimpinan Letkol Pnb A.M. Averroes A. M., M.Han., berhasil melaksanakan misi Non Combatan Evacuation Operation (NEO) dan menerjunkan pasukan Operasi Perebutan Pertahanan Pangkalan Udara (OP3U) Di Daerah Operasi, pada Selasa (9/7/2024)
Misi Non-Combatan Evacuation Operation atau pembebasan sandera dilaksanakan pada malam hari dengan menggunakan Night Vission Goggles (NVG) didaerah operasi yang dijadikan tempat penyanderaan pihak musuh. Pasukan Gerak Cepat (Pasgat) TNI AU dengan gerakan cepat dan senyap berhasil membawa sandera menuju daerah aman selanjutnya di evakuasi menggunakan pesawat Hercules C-130 dari Skadron 33.
Setelah berhasil melaksanakan Misi Non-Combatan Evacuation Operation, Hercules C-130 dari Skadron 33 berhasil melaksanakan misi Penerjunan pasukan OP3U didaerah operasi.
Dua misi yang diemban pesawat Hercules C-130 sukses dilaksanakan, hal tersebut ,menunjukan bahwa kemapuan dan kesiapan penerbang Skadron Udara 33 Lanud Sultan Hasanuddin benar-benar professional. Kegiatn tersebut merupakan bagian skenario dari Latihan Sikatan Daya Tahun 2024 yang dilaksanakan Komando Operasi Udara (Koopsud) II. Latihan Sikatan Daya Tahun 2024 dipusatkan di daerah Pandan Wangi Air Weapon Range, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Latihan ini merupakan program latihan antar satuan Koopsud II yang diselenggarakan untuk menguji kesiapan dan kemampuan para prajurit, satuan dan Alutsista yang dimiliki Koopsud II guna menjamin kesiapan operasional dalam melaksanakan tugas. Latihan ini sekaligus menunjukan bahwa TNI Angkatan Udara khususnya Koopsud II memiliki kemampuan dalam proses perencanaan, persiapan dan pelaksanaan operasi sesuai proses pengambilan keputusan militer, serta kesiagaan yang mampu menghadapi kontijensi dalam mendukung tugas TNI Angkatan Udara. (rls)