Idham mengatakan KPU belum dapat memastikan kebenaran mengenai surat suara yang diduga telah tercoblos lebih dulu tersebut. Karena itu, kata Idham, KPU akan memeriksa keaslian surat suara tersebut.
RUANGPOLITIK.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera melakukan investigasi terhadap pencoblosan ilegal surat suara di Malaysia. KPU akan mengirimkan tim untuk menyelidiki surat suara yang diduga telah tercoblos lebih dulu untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Malaysia.
“Kami akan mengirimkan tim untuk menyelidiki secara menyeluruh semua informasi terkait pelaksanaan pemungutan suara di Malaysia, termasuk pemungutan suara pos dan kotak suara keliling (KSK),” ujar anggota KPU Idham Holik kepada wartawan, Rabu (7/2/2024).
Idham mengatakan KPU belum dapat memastikan kebenaran mengenai surat suara yang diduga telah tercoblos lebih dulu tersebut. Karena itu, kata Idham, KPU akan memeriksa keaslian surat suara tersebut.
Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3, Mahfud MD mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), mengirim tim ke Malaysia untuk menyelidiki serta mengungkapkan kepada publik kasus kertas suara yang dicoblos sepihak di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sejumlah surat suara untuk pemilih di Kuala Lumpur yang menggunakan metode pos, diduga telah dicoblos oleh orang tidak dikenal.
Mahfud menyatakan, kertas suara yang sudah dicoblos sebelum pemungutan suara pada 14 Februari 2024, seakan-akan mengorbankan pasangan Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD.
Ia juga menyinggung peran dan fungsi Bawaslu dalam proses Pemilu 2024, yang akan berlangsung, pada pekan depan, supaya Bawaslu mengawasi betul dan mengungkap pelanggaran-pelanggaran yang selama ini terjadi.
’’Seperti kasus di Malaysia seakan-akan kami dikorbankan. Padahal boleh saja itu operasi dari pihak lain, yang menyuruh orang mencoblos, lalu diumumkan ini pencoblosan yang melanggar aturan,” tegas Mahfud di sela acara Hajatan Rakyat Banyuwangi di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Kamis (8/2/2024).(rls)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)