Dijelaskan oleh Kushendratno, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berupa erupsi, guguran awan panas, gempa embusan, dan jenis gempa hybrid.
RUANGPOLITIK.COM – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan peringatan kepada masyarakat terkait potensi ancaman erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Saat ini, gunung api tersebut berada dalam status level IV atau Awas.
Informasi ini disampaikan oleh Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki PVMBG, Kushendratno di pos pengamatan yang terletak di wilayah Wulanggitang.
“Betul, potensi ancaman masih ada. Endapan lava di permukaan masih ada dan guguran atau awan panas juga masih terjadi,” ujar Kushendratno, seperti diberitakan Antara, Minggu (28/1).
Dijelaskan oleh Kushendratno, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berupa erupsi, guguran awan panas, gempa embusan, dan jenis gempa hybrid. Selain itu, suplai magma ke permukaan masih terjadi, yang menyebabkan tercatatnya aktivitas gempa vulkanik.
Gunung Lewotobi Laki-laki juga masih memiliki endapan lava di permukaan, meskipun belum dapat dipastikan apakah itu kubah lava atau endapan lava.
“Aktivitas gunung masih tinggi, oleh karena itu, status tetap dipertahankan pada level Awas,” kata Kushendratno.
Dalam ini, PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar gunung agar tidak melakukan aktivitas dalam radius lima kilometer dari pusat erupsi, serta menjaga kewaspadaan di sektoral enam kilometer ke arah timur laut.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk waspada terhadap potensi banjir lahar hujan di sungai yang berhulu di puncak gunung, terutama saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
“Jadi, untuk status Awas ini potensi bahayanya masih sama. Kita tunggu minggu depan apakah ada evaluasi lain untuk status gunung ini,” pungkas Kushendratno.
Sebagai informasi tambahan, Gunung Lewotobi Laki-laki kembali mengalami erupsi pada Minggu (28/1/2024). PPGA melaporkan bahwa erupsi terjadi pukul 14.37 Wita, dengan tinggi kolom abu mencapai 500 meter di atas permukaan puncak.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu, condong ke arah utara dan timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47 milimeter dan durasi sekitar 1 menit 17 detik.(ANT)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)