RUANGPOLITIK.COM — Dua orang anggota Tim Pemenangan Nasional (TPN) inti Ganjar-Mahfud memutuskan mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Mereka adalah Zieko CH Odang Wakil Direktur Representatif TPN Ganjar-Mahfud, dan Luhut Parlinggoman Siahaan Jurkamnas Ganjar-Mahfud.
Alasan Luhut mendukung Prabowo-Gibran adalah dia sadar pilihan sebelumnya salah. Sebelumnya ia sudah sempat mengundurkan dari Ketua KPU Tanjungbalai untuk mendukung Ganjar-Mahfud.
“Setelah mundur, saya dipercaya menjadi ketua relawan. Setelah jadi ketua relawan, saya diangkat menjadi Jurkamnas. Nanti bisa dicek di Google itu banyak berita-berita terkait saya. Bahkan, banyak kritik-kritik saya sebelumnya kepada pasangan Prabowo-Gibran. Tapi, saya tersadarkan,” ujarnya di Markas TKN Fanta, Jalan Surabaya Nomor 45, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2024).
Menurutnya dukungan kepada Ganjar-Mahfud bukanlah pilihan yang tepat. Luhut mengatakan hanya Prabowo-Gibran yang mengerti suara anak muda.
“Kalau di tim sebelah, tidak ada, bisa dicek. Dan visi misi terkait dengan pemuda yang paling jelas itu adalah pasangan Prabowo-Gibran. Bisa dicek masing-masing visi misi calon itu yang paling utama dan yang paling khusus itu untuk pemberdayaan pemuda ada pada pasangan Prabowo-Gibran,” jelasnya.
Sementara Zieko juga menyatakan alasannya mendukung Prabowo-Gibran karena mencermati visi-misinya dalam membangun negeri.
“Saya pikir panjang untuk pindah ke Prabowo-Gibran karena sebagai seorang aktivis saya melihat pergerakan di grassroot itu hari ini dan apa yang dilakukan oleh AMPI dan TKN Fanta itu untuk menggalang pemilih muda itu juga sangat mempengaruhi sekali di tingkatan grasroot,” katanya.
Di tempat yang sama, Arief Rosyid Hasan Komandan TKN Pemilih Muda Prabowo-Gibran (Fanta) mengaku senang dengan bergabungnya Zieko dan Luhut.
“Anak-anak muda yang ingin berkontribusi, yang ingin membersamai perjuangan Pak Prabowo dan Mas Gibran ini dan tidak ingin terjebak dalam narasi-narasi yang saling menjelekkan, narasi yang hoaks, narasi-narasi yang memecah belah,” katanya.
Lebih lanjut, Arief menyampaikan pihaknya akan terus mengedepankan politik yang damai. Sebaliknya, TKN Prabowo-Gibran prihatin jika ada ketum parpol hingga capres yang meremehkan milenial.
“Jadi, saya kira keprihatinan kita ya kalau ada seorang ketum parpol, tokoh yang mempertanyakan kontribusi milenial? Lalu, salah seorang capres nyinyir terhadap influencer yang masih muda, tapi dianggap tidak jelas pekerjaannya,” tutup Arief.
Prabowo-Gibran mengedepankan politik damai. Arief mengaku heran ada salah satu ketum tidak menghargai milenial.
“Ada slaah satu ketum tokoh, ketum partai politik yang berbicara ‘apa kontribusi milenial? dan yang kedua juga salah satu capres nyinyir terhadap influencer, yang mana dia masih muda, tapi dianggap pekerjaannya apa,” ujar Arief.(Syf)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)