RUANGPOLITIK.COM – Keinginan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengajak kubu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk berkomunikasi karena sama-sama mendapat tekanan. Nyatanya keinginan ini ditolak jelas oleh pihak Nasdem.
Keinginan Hasto ini pun membuat Direktur Eksekutif CSIIS Sholeh Basyari melihat ada tiga hal menarik. Dia menyebutkan yang pertama adalah dengan melibatkan pasangan Anies-Imin, Hasto menyampaikan pesan bahwa Prabowo-Gibran adalah musuh bersama.
Yang kedua dikatakan Sholeh adalah, kekuatan dukungan jaringan dan modal pasangan Prabowo-Gibran cukup menggetarkan PDIP dan Ganjar-Mahfud.
“Ketiga, Hasto bisa saja tengah dalam situasi ‘terjepit’ dan terpojok, maka komunikasinya dengan pasangan Amin adalah semacam cara untuk escape,” kata Sholeh kepada Rupol.
Dia menambahkan, keinginan dan framing satu putaran Prabowo-Gibran pun nyaris mustahil. Tetapi dikatakan Sholeh, pemaksaan satu putaran untuk pasangan ini bisa dibaca sebagai bentuk kekhawatiran dari gabungan pasangan Amin dan ganjar-Mahfud.
“Tidak bisa dikatakan bahwa yang masuk putaran kedua adalah Prabowo Gibran dan Ganjar Mahfud, dengan menepikan kekuatan pasangan Amin,” ungkapnya.
Sholeh menambahkan, pasangan Amin adalah satu-satunya pasangan yang kecenderungan suaranya terus menguat seiring dengan stagnannya dukungan pada Prabowo Gibran serta tren menurunnya Ganjar Mahfud.
Editor: M. R. Oktavia
(Rupol)