RUANGPOLITIK.COM – Ribuan warga Palestina yang bekerja di Israel dikembalikan ke Gaza pada Jumat (3/11/2023). Padahal sebelumnya para pekerja dan buruh ini diberi izin bekerja di Israel dan wilyah Tepi Barat yang dikuasai.
Karena tindakan keras Israel ini, maka ribuan pekerja Palestina kembali ke Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalon di sebelah timur Rafah yakni antara Mesir dan Jalur Gaza.
“Kami dulu melayani mereka (Israel), bekerja untuk mereka di rumah, di restoran, dan di pasar dengan imbalan upah rendah, dan meskipun demikian, kami sekarang telah dipermalukan,” kata Jamal Ismail, seorang pekerja dari kamp pengungsi Maghazi di pusat Kota Gaza.
Untuk diketahui, wilayah Gaza sudah bermingg-minggu dibombardir serangan jet dan tank milik Israel, sejak serangan mendadak yang dilakukan kelompok militan Hamas pada 7 oktober 2023 lalu.
Israel sebelumnya mengeluarkan lebih dari 18.000 izin yang memungkinkan warga Gaza untuk menyeberang ke negaranya dan Tepi Barat untuk mengambil pekerjaan di sektor-sektor seperti pertanian atau konstruksi.
“Israel memutuskan semua kontak dengan Gaza. Tidak akan ada lagi pekerja Palestina dari Gaza. Para pekerja dari Gaza yang berada di Israel pada hari pecahnya perang akan dikembalikan ke Gaza,” kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Israel telah mengebom wilayah pesisir Palestina tanpa henti dan melancarkan serangan darat, yang menewaskan lebih dari 9.200 warga Palestina. Menurut otoritas kesehatan Gaza, hampir setengah dari jumlah korban tewas adalah anak-anak.
“Lebih dari 1,4 juta penduduk Gaza yang berjumlah sekitar 2,3 juta jiwa telah mengungsi,” kata para pejabat PBB.
Editor: M. R. Oktavia
(Rupol)