Deadlock penentuan cawapres itu akan membuat Golkar mengajak Partai Demokrat keluar koalisi. Iming-imingnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa diusung sebagai calon wakil presiden pendamping Airlangga Hartarto.
RUANGPOLITIK.COM – Potensi Koalisi Indonesia Maju (KIM) pecah bukan isapan jempol belaka. Pengumuman calon wakil presiden yang molor jadi salah satu indikatornya.
Kabar beredar bahwa koalisi akan pecah jika anak sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka tidak jadi diusung sebagai pendamping Prabowo Subianto.
Jika itu terjadi, maka PAN akan terus menyodorkan nama Erick Thohir. Sementara Partai Golkar berpotensi menolak karena mereka menginginkan Airlangga Hartarto.
Deadlock penentuan cawapres itu akan membuat Golkar mengajak Partai Demokrat keluar koalisi. Iming-imingnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa diusung sebagai calon wakil presiden pendamping Airlangga Hartarto.
Sementara Prabowo bertahan bersama PAN dengan mengusung Erick Thohir sebagai cawapres.
Skema ini bukan isapan jempol belaka. Pasalnya, kini poster Airlangga Hartarto berpasangan dengan AHY sudah beredar luas di platform pesan singkat WhatsApp, Kamis malam (19/10).
Salah satunya, poster dari Barisan Nusantara 2024 yang memasang gambar Airlangga dan AHY sebagai capres dan cawapres. Tertulis juga dalam poster itu nama Koalisi Kerakyatan dan Kebangsaan sebagai nama pengusung pasangan tersebut.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)