Mahni mengakui di era kepemimpinan presiden Jokowi pembangunan infrastruktur adalah sesuatu prestasi yang baik. Walaupun katanya, masih terdapat kekurangan seperti belum baiknya penegakan hukum.
RUANGPOLITIK.COM – Pasangan capres-cawapres, Ganjar Pranowo – Mahfud MD resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Jl. Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Hal tersebut disambut dengan antusias oleh Relawan Sobat Ganjar (SoGan) Nusantara.
Ketua Umum DPP SoGan Nusantara, Mahni Sindoro mengatakan pihaknya sudah melakukan konsolidasi berkali-kali dengan membentuk perwakilan di beberapa provinsi dan kabupaten di Indonesia, untuk memenangkan Ganjar Pranowo sebagai presiden Indonesia.
“Ganjar Pranowo dengan pengalaman menjadi legislatif dan dua periode menjadi gubernur memiliki track record bersih dari korupsi, diperkuat dengan pasangannya Mahfud MD dengan pengalaman di legislatif, yudikatif, dan di eksekutif,” kata Mahni Sindoro, di Jakarta, Kamis (19/10).
Dia melanjutkan, Presiden Jokowi sudah menggagas Indonesia Emas 2045 yang nantinya tergolong menjadi negara maju dan sejahtera. Ditambah dengan penegakan hukum yang dijalankan demi keadilan bagi siapapun warga negara.
“Untuk menuju kesana, harus ada pemimpin yang dapat melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi. Karena, pondasi Indonesia Emas 2045 sudah diletakkan oleh Jokowi. Dengan pasangan Ganjar-Mahfud kami yakini sanggup melaksanakan hal itu,” tegas Mahni.
Mahni sendiri memiliki latar belakang sebagai tukang sayur, yang mana dirinya sebagai ketua umum relawan SoGan Nusantara tidak memiliki kepentingan pribadi dengan nantinya Ganjar Pranowo terpilih sebagai presiden.
“Saya ketua umum relawan yang tidak pernah mencari sumbangan kesana-kemari, semua anggota diajarkan untuk selalu gotong royong. Relawan sendiri terdiri dari pedagang sayur, pedagang kelas bawah, pedagang kaki lima, juga ada pengusaha kelas kakap. Untuk pengusaha-pengusaha besar saya selalu mengingatkan, jika ingin membiayai kegiatan SoGan Nusantara jangan tujuannya untuk membela kepentingan mereka,” tegas Mahni lagi.
Mahni mengakui di era kepemimpinan presiden Jokowi pembangunan infrastruktur adalah sesuatu prestasi yang baik. Walaupun katanya, masih terdapat kekurangan seperti belum baiknya penegakan hukum.
“Yang hebat dari Jokowi, pembangunan infrastruktur dilakukan seperti membangun jalan tol. Awalnya saya berpikir kenapa tidak memberikan modal kepada pelaku usaha. Ternyata, setelah ada jalan tol, membawa sayuran dari Wonosobo ke Jakarta hanya 6 jam, yang mana sebelumnya bisa memakan waktu 12 jam. Selain itu, semenjak ada tol tidak ada lagi premanisme di jalan,” ucapnya.
“Sementara untuk kendala di era kepemimpinan presiden Jokowi salah satunya penegakan hukum. Jokowi memang tidak bisa menyempurnakan keseluruhan. Tetapi dengan adanya Pak Mahfud sebagai cawapres, tentunya penegakan hukum lebih maksimal. Apalagi saya setuju dengan pak Mahfud untuk pelaku korupsi harus dihukum mati,” sambungnya.
Dalam konsolidasi itu hadir pula Dewan Pembina Sarwono Singoredjo, Dewan Penasehat Pasek Wangi, Wakil Ketua Umum I Nyoman Rata Wibowo lalu Bendahara Umum Paul Jalanusa, Sekretaris Umum Aldrin Situmeang dan Wakil Sekretaris Umum Herlina Novianti.(dfp)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)