Oleh: NN/Pesohor Politik Rakyat
RUANGPOLITIK.COM – Tawaran kursi menteri diduga dilayangkan Jokowi kepada Partai Demokrat melalui SBY. Rayuan itu dianggap pertunjukan politik Jokowi untuk menjinakkan lawan politiknya.
Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa waktu lalu disebut tak lepas dari urusan politik. Terutama terkait isu reshuffle kabinet dan persiapan Pemilu 2024. Kabarnya, ada tawaran kursi menteri kepada Demokrat.
Pos-pos kementerian yang ditawarkan adalah Kementerian Lingkungan Hidup atau Kementerian Pertanian. Selain itu, disebut ada pembicaraan mengenai Pilpres 2024 dan bahasan terkait ‘nasib’ anak Presiden, Gibran Rakabuming Raka. Namun sumber tersebut enggan memerinci dua hal terakhir tersebut.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra tak membantah kabar tersebut. Menurutnya, pertemuan itu memang membahas persoalan politik terkini.
Dalam pertemuan kedua tokoh itu, dihasilkan kesepakatan politik. Salah satunya terkait keberlangsungan pemilu yang berjalan damai dan demokratis. Selain itu, ada pembicaraan tentang keberlanjutan program-program pemerintah.
Menurut Herzaky, pertemuan langsung kedua tokoh itu merupakan yang pertama dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Sebelum itu, pertemuan keduanya seharusnya diagendakan saat peresmian museum SBY-Ani. Namun saat itu Jokowi berhalangan hadir.
Deputi Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menuturkan, pertemuan SBY dengan Jokowi itu rembukan antarpemimpin bangsa. Pembicaraannya seputar politik kebangsaan dan kenegaraan, bukan politik praktis.
Di sisi lain, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengatakan pertemuan itu bermula dari komunikasi Mensesneg Pratikno dengan SBY melalui sambungan telepon. Istana meyakini agenda itu dirasa perlu karena kedua belah pihak yang saling membutuhkan, baik dalam konteks kenegaraan maupun politik.
Tatap muka dua tokoh itu, kata Ngabalin, merupakan bagian dari agenda Presiden menjelang Pemilu 2024. Pihak Istana membenarkan ada agenda khusus bagi Presiden untuk bertemu dengan para ‘pemain kunci’ di kancah perpolitikan nasional. Menurut Ngabalin, hal itu dilakukan untuk mewujudkan pemilu yang sejuk dan damai.
Ngabalin tak menampik jika pertemuan yang digelar sore hari di Istana Bogor itu juga dalam rangka membicarakan agenda politik terkini. Menurutnya wajar, terlebih SBY merupakan sosok kunci di Partai Demokrat.
“Kalau cerita politik, ya pasti, pastilah bicara politik,” kata Ngabalin kepada media.
Tatap muka SBY dengan Jokowi disebut berlangsung santai ditemani hidangan makanan khas Jawa. Adapun terkait isu reshuffle kabinet dan tawaran kursi menteri bagi Partai Demokrat, Ngabalin tak membantahnya. Meski demikian, sampai saat ini, belum diputuskan apakah Demokrat akan masuk ke pemerintahan atau tidak.
“Apakah kemungkinan Demokrat bisa masuk dalam jajaran pemerintah atau tidak, itu belum tahu, kita belum tahu. Tapi bahwa Presiden membangun komunikasi dengan Pak SBY, itu iya, itu sudah pasti,” ucapnya.
SBY ‘Mengetuk Pintu’ Istana
Sebelumnya, bertempat di Istana Bogor, Jawa Barat, Presiden Jokowi menyambut tamunya, Presiden RI ke-6 SBY. Pertemuan kedua tokoh itu disebut membicarakan hal yang melampaui Pemilu 2024.
Mulanya beredar kabar pertemuan itu akan diagendakan sekitar pukul 16.00 WIB. Sekitar pukul 16.42 WIB, barier oranye di depan Istana Bogor dibuka sebagian. Saat itu, pantauan di lokasi menunjukkan para petugas yang sebelumnya berada di dalam sempat keluar dan terlihat berkoordinasi. Tidak berselang lama, barier ditutup kembali, petugas pun masuk ke dalam.
Pada pukul 16.52 WIB, terlihat mobil hitam berpelat F-414-RI melewati pintu tersebut. Ada pengawalan satu mobil polisi yang menyalakan sirene. Tidak lama, dari kejauhan, terpantau ada mobil hitam masuk ke dalam area Istana. Meski demikian, pelat kendaraan tersebut tidak terlihat lagi ketika hendak parkir.
Untuk diketahui, mobil F-414-RI biasa ditumpangi SBY dalam beberapa kegiatan. Mobil ini juga ditumpangi SBY saat hadir ke kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (17/9).
Seusai pertemuan, Jokowi mengantar SBY ke mobil. Dari salah satu pintu masuk Istana Bogor, tepatnya di Jalan Juanda (depan kantor Wali Kota Bogor), SBY terlihat keluar dari Istana pada pukul 17.44 WIB. Pertemuan antara SBY dan Jokowi berlangsung hampir satu jam.
Dalam rentang waktu tersebut, ada tiga orang terlihat keluar dari Istana Bogor. Ketiganya memakai baju batik lengan panjang. Dua dari tiga orang itu adalah SBY dan Jokowi. SBY tampak berada di posisi tengah. Mereka tampak ngobrol saat keluar dari Istana sampai SBY memasuki mobil.
Dijumpai secara terpisah, kepada awak media, Jokowi mengatakan pertemuan itu merupakan silaturahmi. “Hari Senin, ya? Senin sore. Bertemu hampir satu jam. Ya silaturahmi, berbincang-bincang,” ujar Jokowi di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Jokowi juga sempat mengatakan ada pembahasan terkait Pemilu 2024. Namun dia tidak membeberkan detail apa yang dibahas.
“Terutama mengenai 2024, yang dibicarakan apa? Rahasia,” ujarnya.
Nah, semoga ulasan ini bermanfaat dan Kita tunggu Langkah dan keputusan Presiden Jokowi kedepan…
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)