Hanya saja, Muzani mengaku belum mendengarkan kabar reshuffle kabinet terutama seusai pertemuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresiden Bogor, Jawa Barat, pada Senin (2/10/2023) kemarin.
RUANGPOLITIK.COM – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani enggan berspekulasi soal kabar Partai Demokrat bakal bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju dan mendapatkan jatah menteri.
Gerindra, kata Muzani, menyerahkan sepenuhnya reshuffle atau perombakan kabinet, termasuk pengangkatan menteri dari Demokrat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Itu kewenangan sepenuhnya Presiden untuk mengangkat siapa pembantunya dari partai apa dan seterusnya,” ujar Muzani di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10/2013).
Muzani menjelaskan, dalam sistem presidensial seperti Indonesia, presiden berhak mengevaluasi para pembantunya sesuai dengan kinerja dan kebutuhan.
Karena itu, kata dia, reshuffle kabinet menjadi hak prerogatif presiden dan tidak dapat diintervensi kecuali memberikan saran atau masukan.
“Jadi, itu hak prerogatif presiden sehingga kalau Presiden perlu melakukan itu ya tentu menjadi kewenangan presiden,” tandas Muzani.
Hanya saja, Muzani mengaku belum mendengarkan kabar reshuffle kabinet terutama seusai pertemuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresiden Bogor, Jawa Barat, pada Senin (2/10/2023) kemarin.
Dia menilai positif pertemuan kedua tokoh tersebut meskipun tidak mengetahui isi pembicaraan keduanya.
“Saya tahu ada pertemuan antara Pak SBY dengan Pak Jokowi di Istana Bogor. Tapi saya sama sekali tidak tahu sampai sekarang bocorannya belum tahu, bisikannya belum ngerti, apa yang dibicarakan,” pungkas Muzani.
Diketahui, isu perombakan Kabinet Indonesia Maju menguat setelah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, pada Selasa (2/10/2023). Pertemuan tersebut berlangsung selama kurang lebih satu jam.
SBY tiba sekitar pukul 16.50 WIB. Kedatangan SBY ditandai dengan melintasnya mobil Toyota hitam berpelat nomor F 414 RI yang diketahui milik Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut. Mobil tersebut kemudian terlihat masuk ke dalam kompleks Istana Bogor melalui pintu Istana Bogor III, di samping Gereja Zebaoth. Mobil milik SBY tersebut kemudian parkir di dalam Istana Bogor dan menurunkan penumpang.
Pertemuan berlangsung selama kurang lebih satu jam. Pada Senin (2/10/2023) sore pukul 17.44 WIB, SBY terlihat keluar dari dalam Istana Bogor.
Presiden Jokowi terlihat mengantarkan SBY masuk ke dalam mobil. Keduanya tampak berbincang singkat sebelum akhirnya SBY masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Istana Bogor.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)