Bahkan pada 25 Juni 2022, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan tidak bisa koalisi dengan Demokrat.
RUANGPOLITIK.COM – Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak mengomentari syarat yang diajukan politikus PDIP, Panda Nababan jika Partai Demokrat ingin gabung koalisi pendukung Ganjar Pranowo.
Lukman bilang syarat itu sangat merendahkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pasalnya sebelum bergabung ke koalisi Ganjar Pranowo, SBY diminta menjawab 5 pertanyaan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, menurut Lukman, cara interview tersebut sangat merendahkan.
“Untuk sekelas mantan presiden, politikus kawakan, mantan ketum Demokrat, sekaligus seteru Megawati, cara interview dan wajib dukung Ganjar sebagai syarat gabung dengan PDIP ini sangat merendahkan SBY,” ungkapnya.
Bahkan pada 25 Juni 2022, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan tidak bisa koalisi dengan Demokrat.
“Jangan lupa Hasto pernah tolak kerja sama dengan Demokrat,” ujar Lukman dikutip dari akun X pribadinya, Kamis (14/9/2023).
Sebelumnya, politikus senior PDIP Panda Nababan meminta SBY untuk menjawab lima pertanyaan dari Megawati sebelum bergabung pada koalisi pendukung Ganjar di Pilpres 2024.
Ketika SBY masih menjabat sebagai presiden, Panda mengatakan pernah diutus Megawati untuk menanyakan lima pertanyaan yang tidak pernah dijawab Presiden ke-6 itu.
“Selesaikan dong ada lima kebohongan yang tidak pernah dijawab dia. Waktu itu Ibu Mega mengutus saya mendatangi SBY di istana, saya sampaikan lima pertanyaan Ibu Mega, satu pun dia (SBY) tidak jawab,” ucap Panda kepada media, Senin (11/9).
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)