Arif mengatakan pemilih milenial dan Gen Z di Pemilu 2024 jumlahnya diperkirakan mencapai 56 persen dari total suara.
RUANGPOLITIK.COM – Bakal capres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo lebih diterima di kalangan milenial (usia 25-39 tahun) dan Gen Z (usia 17-24 tahun) ketimbang capres lainnya.
Peneliti senior Ipsos Public Affairs Arif Nurul Imam mengungkapkan, di kalangan milenial elektabilitas Ganjar sebesar 39,90 persen, sedangkan di Gen Z sebesar 42,40 persen.
Elektabilitas Ganjar lebih baik ketimbang kandidat lainnya di kalangan milenial dan Gen Z itu disebabkan karena mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut lebih aktif di media sosial.
Dia melihat Ganjar memang jago dalam penggunaan medsos, sama seperti Ridwan Kamil (RK) yang mampu menggaet kalangan milenial dan Gen Z. “Namun, RK bukan tokoh potensial yang maju sebagai capres. Karena itu, dibandingkan Prabowo dan Anies, Ganjar jauh lebih aktif dan atraktif di medsos,” ujarnya.
Arif mengatakan pemilih milenial dan Gen Z di Pemilu 2024 jumlahnya diperkirakan mencapai 56 persen dari total suara.
Suara dari kedua kalangan tersebut sangat potensial diperebutkan para kandidat. Hasil survei Ipsos menyebutkan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo unggul di kalangan Gen Z (17-24 tahun), yaitu sebesar 42,40 persen. Sementara itu, Prabowo Subianto sebesar 41,6 persen, Anies Baswedan 16 persen.
Di kalangan milenial (25-39 tahun), Ganjar masih unggul di angka 39,90 persen, lalu Prabowo 35,71 persen, dan Anies Baswedan 24,38 persen. Sementara itu di kalangan pemilih dengan rentang usia 40-49 tahun, Ganjar 35,42 persen, Prabowo 41,67 persen, dan Anies 22,92 persen.
Di kalangan pemilih dengan rentang usia 50-59 tahun, Ganjar 47,90 persen, Prabowo 29,41 persen, dan Anies Baswedan 22,69 persen. Lalu di kalangan pemilih usia di atas 60 tahun yaitu Ganjar 27,27 persen, Prabowo 36,36 persen, dan Anies Baswedan 36,36 persen. Survei Ipsos digelar pada 22 sampai dengan 27 Agustus 2023 di 24 provinsi, pada daerah perkotaan dan perdesaan.
Survei ini menggunakan metode wawancara tatap muka dengan 1.200 responden dan menggunakan aplikasi Ipsos Ifield yang merupakan sistem computer-assisted personal interviews (CAPI). Survei tersebut memiliki margin of error ±2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)