Peneliti ahli utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu menilai RK juga bisa mengerek elektabilitas Ganjar di Jabar. Hasil survei Litbang Kompas pada 27 Juli – 7 Agustus 2023 memang memperlihatkan Ganjar mendominasi potensi elektoral di Jateng dan Jawa Timur (Jatim).
RUANGPOLITIK.COM – Nama mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil atau RK dalam beberapa hari terakhir ini mencuat sebagai bakal kandidat terkuat untuk menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Menurut pengamat politik Siti Zuhro, baik Ganjar maupun RK yang telah membuktikan kinerja mereka saat masih menjadi gubernur, bisa menjadi pasangan tepat untuk memenangi pilpres mendatang.
“Dua orang itu betul-betul orang publik, orang milenial dan memang bagus,” ujar Siti Zuhro di Jakarta, Kamis (7/9).
Peneliti ahli utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu menilai RK juga bisa mengerek elektabilitas Ganjar di Jabar. Hasil survei Litbang Kompas pada 27 Juli – 7 Agustus 2023 memang memperlihatkan Ganjar mendominasi potensi elektoral di Jateng dan Jawa Timur (Jatim).
Bakal cawapres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura itu mengantongi 49,2 persen dukungan responden di Jateng.
Adapun potensi elektoral Prabowo di Jateng di angka 14,1 persen, sedangkan Anies hanya 1,6 persen. Ganjar juga memiliki potensi elektoral kuat di Jatim dengan 33,5 persen. Di bawahnya ialah Prabowo Subianto (21,2 persen) dan Anies Baswedan (10,3 persen).
Namun, potensi elektoral Ganjar di Jabar masih lemah. Prabowo terlihat moncer di Jabar dengan 24,7 persen, sedangkan Ganjar di angka 18,2 persen, lalu di bawahnya ada Anies Baswedan (13 persen).
Oleh karena itu, Mbak Wiwik -panggilan akrab Siti Zuhro- memprediksi Ganjar akan unggul di Jabar jika menggandeng RK sebagai cawapres.
“RK dianggap bisa mendongkrak Jawa Barat dan tentunya dia ahlilah,” tutur Mbak Wiwik. Profesor riset ilmu politik di BRIN itu juga mencermati kemungkinan peta koalisi menuju Pilpres 2024 akan berubah jika Ganjar berpasangan dengan RK. Alasannya, saat ini Kang Emil -panggilan akrab Ridwan Kamil- menjadi politikus Partai Golkar.
RK bukan sekadar kader Golkar, melainkan dipercaya menjadi wakil ketua umum di partai yang ikut mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 itu. Mbak Wiwik pun menyinggung kemungkinan RK diserang dengan masalah etika jika menjadi pendamping Ganjar, apalagi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selalu bersuara lantang menolak pembajakan kader.
“Dalam pemilu ini etika politik jangan dinafikan, jangan dikesampingkan, itu harus dikedepankan,” ucapnya. Namun, jika memang akhirnya RK menjadi pendamping Ganjar, Mbak Wiwik menyarankan agar Golkar juga berkoalisi dengan PDIP.
“Kalau seandainya dia (RK) bisa bersatu (dengan Ganjar, red) bagus, tetapi ya semestinya Golkar ikut,” sarannya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)