Salah satu ungkapan itu dituturkan oleh Basem Hamid, seorang ulama sufi dari Amerika Serikat. Ia mengatakan forum tersebut hadir sebagai wadah untuk mengenal islam melalui wajah tasawwuf.
RUANGPOLITIK.COM – Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin menilai Calon Presiden (Capres) mengatakan, Prabowo berpeluang besar mendapatkan dukungan besar dari kiai dan ulama, terutama yang terafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).
“Di beberapa kesempatan, Prabowo memiliki kedekatan dengan kiai dan juga ulama, terutama yang terafiliasi dengan NU. Hal itu dibuktikan belakangan ini, Prabowo dekat dengan salah satu tokoh NU yaitu, Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya,” ujar Ujang, Rabu (6/9).
Oleh karena itu, Ujang menambahkan, kedekatan yang terjalin di antara Prabowo dengan parai kiai dan ulama yang ada di Jawa Timur memang bukan sekadar isapan jempol saja. Prabowo membuktikan sebagai sosok yang dekat dengan para pemuka agama yang ada di Jawa Timur bahkan Indonesia.
“Diakui atau tidak, Prabowo memang dekat. Bahkan saya cek, beberapa kiai, pak Prabowo sering intensitas bertemu dengan para kiai termasuk dengan Habib Luthfi,” kata Ujang.
Lebih lanjut, Ujang juga meyakini adanya pengaruh dari kiai dan juga ulama di NU berperan besar untuk memberikan dukungan kepada salah satu capres yang akan berlaga pada Pilpres 2024 mendatang. Termasuk memberikan dukungan terhadap Prabowo.
“Saya melihat kultur yang dianut ini Sami’na Wa Atona, Sam’an Wa Tho’atan (mendengar dan taat). Itu dikenal dalam kalangan tradisi nahdliyin bahwa sesungguhnya pemilih NU itu di kultural ya, bagaimana kami mendengar kami taat,” ungkap Ujang.
“Jadi makanya kalau dekat dengan kiainya itu punya potensi besar juga untuk bisa mendapatkan suara pemilih di grassrootnya, jadi biasanya kami saat itu ya Sami’na Wa Atona, kami mendengar dan kami taat,” ujar Ujang yang juga Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia tersebut.
Diketahui, Sejumlah ulama dan perwakilan negara yang hadir dalam Muktamar Sufi Internasional 2023 mengucapkan rasa terima kasih atas terselenggaranya agenda tersebut di Pekalongan, Jawa Tengah.
Salah satu ungkapan itu dituturkan oleh Basem Hamid, seorang ulama sufi dari Amerika Serikat. Ia mengatakan forum tersebut hadir sebagai wadah untuk mengenal islam melalui wajah tasawwuf.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Indonesia, khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto selaku Ketua Panitia Pusat Muktamar Sufi Internasional 2023.
“Aku mengucapkan terima kasih yang mendalam untuk Prabowo dan Presiden Indonesia, masyarakat Indonesia karena telah menggelar konferensi dengan luar biasa,” jelasnya.
Diketahui, Muktamar Sufi Internasional yang dibuka oleh Jokowi, berlangsung pada 29-31 Agustus 2023. Perhelatan kelas dunia ini dihadiri 73 ulama sufi dari 38 negara dan ribuan peserta muktamar yang datang dari seluruh wilayah Indonesia.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)