Perihal konferensi wilayah, Khofifah mengatakan, bagian proses penting organisasi di seluruh provinsi. Dalam proses itu, pihaknya melihat sirkulasi jajaran elite di lingkungan Muslimat NU.
RUANGPOLITIK.COM —Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) bukan bagian dari kekuatan partai politik mana pun. Secara institusional, Muslimat NU menjunjung sikap politik kebangsaan yang menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Muslimat NU turut menjadi bagian sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Ketika masa perjuangan, banyak di antaranya Muslimat NU yang menjadi prajurit perempuan nan andal, mampu membidikkan senjata dengan mata tertutup.
“Jangan ada anggapan, kelompok ibu tanpa kontribusi. Justru, mereka (kelompok ibu) menjaga Indonesia secara lahir dan batin,” ucap Gubernur Jawa Timur itu.
Saat ini, Khofifah menyampaikan, banyak di antara tim sukarelawati Muslimat NU yang berkarier sebagai akademisi. Menurut dia, hal itu merupakan sumber daya yang luar biasa baik. Mereka bertugas menyiapkan sumber daya manusia berkualitas.
“Itu termasuk menyiapkan generasi emas pada 2045 melalui lembaga pendidikan,” ucap Khofifah.
Perihal konferensi wilayah, Khofifah mengatakan, bagian proses penting organisasi di seluruh provinsi. Dalam proses itu, pihaknya melihat sirkulasi jajaran elite di lingkungan Muslimat NU.
Konferensi Wilayah Muslimat NU mengusung tema Khidmat Muslimat NU Memperkuat Umat Mengokohkan Akhlak. Khofifah sempat mengajak para kader menyanyikan lagu “Bendera” yang dipopulerkan band Cokelat.
“Tujuannya, menguatkan patriotisme di antara para ibu,” ucap Khofifah.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)