Dalam siaran khusus di televisi pemerintah, pria berusia 70 tahun tersebut meminta pengertian dari masyarakat saat ia mengumumkan keputusannya untuk tidak melanjutkan sebagai perdana menteri.
RUANGPOLITIK.COM —Perdana Menteri (PM) Kamboja, Hun Sen, yang telah memimpin negara tersebut selama hampir empat dekade, mengumumkan niatnya untuk mundur dari jabatannya pada Rabu, 26 Juli 2023.
Dia berencana untuk menyerahkan kekuasaan kepada putranya, Hun Manet, yang akan menggantikannya sebagai pemimpin negara.
Dalam siaran khusus di televisi pemerintah, pria berusia 70 tahun tersebut meminta pengertian dari masyarakat saat ia mengumumkan keputusannya untuk tidak melanjutkan sebagai perdana menteri.
“Saya memohon pengertian dari masyarakat ketika saya mengumumkan keputusan untuk tidak melanjutkan tugas sebagai Perdana Menteri Kamboja, ” katanya.
Selama dia menjabat sejak 1985, Hun Sen, yang sebelumnya merupakan seorang kader Khmer Merah, telah memegang kekuasaan PM Kamboja dengan cara-cara diktaktor.
Dia telah menindas dan menyingkirkan partai oposisi yang mengkritisi pemerintahannya, serta memaksa lawan-lawannya untuk melarikan diri demi keselamatan mereka.
Selain itu, kebebasan berekspresi di negara tersebut dia kekang dengan keras, menyebabkan banyak orang yang berani menyuarakan kritik terhadapnya harus ditahan atau diintimidasi.
Pada Minggu 23 Juli 2023, Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang dipimpin oleh Hun Sen meraih kemenangan telak dalam pemilihan, menguasai 82 persen suara tanpa adanya oposisi yang signifikan.
Kemenangan ini diketahui membuka jalan bagi suksesi dinastinya, memungkinkan putra sulungnya untuk mengambil alih kekuasaan.
Situasi politik ini telah menuai perbandingan dari beberapa kritikus dengan yang terjadi di Korea Utara, di bawah kepimpinan Kim Jong Un.
Sebelum pemilihan, otoritas setempat telah melakukan diskualifikasi terhadap satu-satunya penantang serius, yaitu Partai Candlelight, dengan alasan teknis.
Sebagai hasilnya, diperkirakan Partai CPP akan mendominasi dan memenangkannya, kecuali lima kursi di majelis rendah.
Sebelumnya, pemerintah Kamboja menyambut baik tingkat partisipasi pemilih yang tinggi, mencapai 84,6 persen, sebagai tanda kedewasaan demokrasi di negara tersebut.
Akan tetapi negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, mengutuk pemilihan tersebut, menyatakan bahwa pemilihan tidak berlangsung secara bebas dan adil.
Parlemen yang baru terpilih dijadwalkan akan mengadakan sidang pada 21 Agustus 2023, dan keesokan harinya kabinet baru akan dilantik.
Hun Sen telah memberikan pendidikan selama satu setengah tahun kepada putranya, Hun Manet, yang saat ini berusia 45 tahun. Hun Manet memainkan peran utama dalam kampanye pemilihan yang diadakan pada hari Minggu yang lalu.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)