RUANGPOLITIK.COM-Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Plataran Senayan, Jakarta. Dalam pertemuan itu, AHY membicarakan pentingnya politik rekonsiliasi di antara kedua partai ini.
Hal ini disampaikan AHY usai bertemu sambil berolahraga pagi dengan Puan di kawasan GBK Senayan, Minggu (18/6/2023) pagi. Seusai berlari pagi, AHY dan Puan menggelar konferensi pers yang didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya.
“Bagaimanapun PDIP dan Partai Demokrat ini merupakan dua partai yang punya pengalaman sebagai the ruling party, tapi juga sebagai partai oposisi. Mungkin tidak banyak yang punya pengalaman seperti itu. Paripurna,” kata AHY.
AHY mengungkit hubungan antara partainya dengan PDIP selama 20 tahun terakhir. Menurutnya, selama ini kedua partai itu kerap dianggap memiliki hubungan yang tidak begitu baik.
“Namun demikian kita juga tahu dalam kurun waktu dua dekade terakhir ini paling tidak dari 2004 hingga tahun ini seringkali dianggap komunikasi dan hubungan kedua partai belum bisa berjalan dengan sebaik yang diharapkan,” ujarnya.
Namun, AHY menegaskan, pihaknya enggan kembali mengungkit masa lalu. Dia berharap hubungan di antara mereka dapat membaik dan dapat terus mencari solusi bersama.
“Tentu saya tidak ingin membahas masa lalu. Tetapi hadirnya kami berdua mudah-mudahan menjadi oase bahwa politik itu seringkali menempatkan seseorang atau partai dalam posisi dan sikap yang berbeda. Tetapi persahabatan kami berdua, Mbak Puan Maharani, yang juga selama ini berhubungan dengan baik dengan kami sekeluarga, mudah-mudahan juga menjadi bentuk yang baik bahwa segala sesuatunya bisa kita carikan solusinya, dibicarakan,” kata dia.
Lebih lanjut AHY mengatakan saat ini sikap antara Demokrat dan PDIP belum sama. Namun, kata dia, pertemuan seperti ini menjadi bentuk politik rekonsiliasi yang dinantikan masyarakat Indonesia.
“Dan walaupun, sekali lagi, belum selalu pasti pada posisi dan sikap yang sama, tapi insyaAllah untuk bangsa dan negara, politik rekonsiliasi semacam ini sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia,” kata AHY.
EDITOR: Adi Kurniawan
(RuPol)