Setelah adanya laporan tersebut, tim Polhukam dan Mahfud MD datang ke lokasi. Pada saat tiba di tujuan, sejumlah alat berat disembunyikan di beberapa area.
RUANGPOLITIK.COM —Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memperlihatkan kesedihannya mengenai tambang ilegal yang ada di Indonesia.
Salah satu yang menjadi perhatiannya yaitu yang berada di Sangihe, Sulawese Utara.
Adanya tambang ilegal tersebut diunggah oleh akun Twitter Jatam Nasional dan Save Sangihe. Mereka juga telah membuat laporan kepada pemerintah dan aparat.
Namun, laporan tersebut rupanya tidak membuat pemilik tambang ilegal jera. Aktivitas melawan hukum tersebut terus dilakukan.
Setelah adanya laporan tersebut, tim Polhukam dan Mahfud MD datang ke lokasi. Pada saat tiba di tujuan, sejumlah alat berat disembunyikan di beberapa area.
Setelah tim Polhukam dan Mahfud MD pergi dari lokasi tersebut, alat-alat berat itu dikeluarkan kembali. Aktivitas tambang ilegal itu terjadi lagi.
Melanjutkan penyelidikan tersebut, tim Polhukam dan Mahfud MD juga berencana untuk memasuki kawasan tambang ilegal di Bowone. Langkah mereka sempat dihadang sejumlah orang yang mengaku sebagai penambang tradisional.
Pencegatan tersebut pun dicurigai oleh Jatam Nasional. Kecurigaan tersebut datang karena para pria yang mengaku sebagai penambang tradisional mengeluarkan bau alkohol.
Dari informasi yang diperoleh Save Sangihe, di kawasan tersebut telah dibangun beberapa kolam pengolahan tambang emas. Cara pengolahan tersebut dilakukan dengan cukup mencengangkan, dengan menggunakan menggunakan 500 kg sianida dan 800 sak semen untuk menangkap emas di tiap kolam.
Susi Pudjiastuti pun bereaksi atas adanya tambang ilegal tersebut. Ia menunjukkan kesedihannya karena alam dirusak.
“Hutan habis, bencana longsor mengancam .. pulau indah pun akan gundul dan kerontang,” kata Susi Pudjiastuti sambil mengunggah emotikon sedih di akun Twitter miliknya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)