RUANGPOLITIK.COM-Partai Golkar terbilang masih redup dibandingkan partai lainnya di wilayah Banten, Jabar, dan DKI Jakarta. Hal itu berdasarkan hasil survei Litbang Kompas mengenai tingkat elektoral partai.
Golkar pun harus punya cara untuk mendongkrak tingkat elektoralnya di tiga wilayah itu. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pun memberikan titah kepada Ridwan Kamil, atau akrab dipanggil Kang Emil untuk bisa membuat partainya berjaya, terutama di tiga wilayah itu.
Kang Emil yang menjabat Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilih dan Co-Chair Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar tentu harus kerja keras. Sebab, partai berlambang pohon beringin itu terpaut jauh dengan partai lainnya terkait tingkat elektoral, baik di Banten, Jabar maupun DKI Jakarta.
Menurut Litbang Kompas, tingkat elektoral Partai Golkar di Jawa ada di angka 5,4 persen. Tarpaut jauh dengan PDI Perjuangan yang berada di urutan pertama, yakni 26,4 persen. Sementara itu, Gerindra sebesar 15,9 persen, PKB 7,5 persen, dan Demokrat 7,5 persen.
Pengamat politik Universitas Padjajaran (Unpad) Firman Manan mengungkapkan, Ridwan Kamil harus kerja keras dan sering tampil sebagai kader Golkar di hadapan publik. Sebab, masyarakat masih mengenal Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jabar, bukan sebagai kader Golkar.
“Iya makanya Pak RK (Ridwan Kamil) menurut saya harus lebih bekerja keras, perlu tampil sebagai kader Golkar. Problemnya saya pikir selama ini Pak RK masih dilihat warga sebagai tokoh non parpol,” kata Firman Manan saat dihubungi, Selasa (6/6/2023).
“Padahal beliau sudah cukup lama, bulan Januari 2023 bergabung dengan Golkar. Jadi justru tantangannya bagaimana warga bisa mengasosiasikan Kang Emil dengan Partai Golkar,” kata dia menambahkan.
Menurutnya, dukungan warga Jabar kepada Ridwan Kamil saat ini tidak dipungkiri terbilang sangat besar. Namun hal itu tidak sejalan dengan dukungan masyarakat kepada Partai Golkar.
“Tapi pada saat ini saya lihat dukungan warga kepada Kang Emil tidak linear dengan dukungan warga terhadap Partai Golkar di Jabar. Itu yang jadi problem. Karena tahunya orang itu, Kang Emil sebagai tokoh non parpol sejak jadi wali kota, gubernur,” ucap Firman.
Lebih sering tampil sebagai kader Golkar adalah kunci utama. “Jadi tantangannya di situ jadi harus lebih sering muncul sebagai kader Golkar,” kata Firman.
EDITOR: Adi Kurniawan
(RuPol)