RUANGPOLITIK.COM — Hasil survei Lembaga Indikator Politik Indonesia yang menempatkan Erick Thohir sebagai cawapres dengan elektabilitas tertinggi, merupakan hasil kerja nyata sebagai Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI.
Prestasi demi prestasi yang ditorehkan Erick, sudah dilihat dan dirasakan langsung oleh masyarakat, sehingga timbul keinginan masyarakat untuk memberikan kepercayaan lebih sebagai Wakil Presiden 2024-2029.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pengarah GERAK Indonesia, Lukman Edy melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (4/06/2023).
“Semakin kesini, masyarakat semakin melihat dan merasakan kinerja Pak Erick Thohir. Terbukti dengan hasil survey Indikator tersebut, ada keinginan masyarakat untuk memberi amanah lebih besar kepadanya untuk memimpin Bangsa ini,” ujar Mantan Menteri Pemberdayaan Desa Tertinggal (PDT) tersebut.
Hasil survei Indikator itu, juga sejalan dengan hasil GERAK Indonesia, yang merupakan himpunan organ-organ relawan Erick Thohir, yang sudah lebih dari setahun ini bergumul dan berdialog dengan masyarakat hampir seluruh Indonesia.
“Kita sebenarnya sudah menyimpulkan keinginan masyarakat itu dan akan melaporkan langsung kepada beliau. Namun sepertinya Pak Erick masih ingin fokus bekerja membantu Pak Jokowi, ditambah lagi tugas dalam membenahi sepakbola yang semakin menampakkan hasil yang bagus,” lanjut Politisi Senior PKB tersebut.
Menjawab pertanyaan keinginan Erick Thohir untuk ikut dalam kontestasi pilpres, jawab Lukman kembali menegaskan bahwa semua terpulang kepada Presiden Jokowi.
“Saya pernah bertanya langsung, dan jawaban beliau itu tegas. Maju jika hanya itu perintah Presiden Jokowi, dia tegak lurus dengan Jokowi,” pungkas Lukman.
Sebelumnya Lembaga Indikator Politik Indonesia (Indikator) merilis hasil survey terbaru, yang menempatkan Erick Thohir sebagai cawapres dengan elektabilitas tertinggi.
Dalam simulasi 23 dan 18 nama cawapres, Erick menempati posisi tertinggi dengan 15,5 persen, yang diikuit oleh Ridwan Kamil 15,4 persen, Mahfud MD 13,4 persen, Sandiaga Uno 13.1 persen dan Agus Harimurti Yudoyono 5,6 persen. (ASY)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)