Akibat kenaikan kasus Covid-19, Pusat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular China mendata, sebanyak 2.217 warganya meninggal dunia.
RUANGPOLITIK.COM —Gelombang besar kasus Covid-19 kembali menerpa China pada akhir Mei 2023. Kenaikan kasus positif sebelumnya diprediksi akan terjadi pada akhir April, tetapi berhasil diantisipasi.
Berdasarkan data dari usat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Kota Beijing, ada 25.544 kasus yang terdeteksi di Ibu Kota periode 15-21 Mei.
Angka tersebut dinilai menunjukkan kenaikan yang signifikan, karena lebih banyak 4 kali lipat dibanding periode 24-30 April kemarin.
Ada pun badai Covid-19 kali ini didominasi oleh virus varian XBB di mana infeksinya menyerang saluran pernapasan.
Akibat kenaikan kasus Covid-19, Pusat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular China mendata, sebanyak 2.217 warganya meninggal dunia.
Prediksi pakar penyakit pernapasan, Prof. Zhong Nanshan, Mei mendatang, kasus positif Covid-19 bisa melonjak dengan prediksi 40 juta kasus per pekan.
Sementara akhir Juni nanti yang diperkirakan jadi puncak Covid-19 di China, akan ada 65 juta kasus per pekannya.
Meski begitu, 85 persen dari penduduk China dilaporkan telah terpapar virus corona. Hal ini membuat 1,2 miliar penduduk di sana sudah tidak asing lagi dengan gejala Covid-19.
Di sisi lain, dua jenis vaksin Covid-19 untuk melawan varian XBB telah disetujui oleh otoritas setempat, sedangkan tiga atau empat jenis lainnya menyusul.
“Dengan demikian China akan menjadi yang terdepan dalam pengembangan vaksin yang lebih efektif,” katanya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)