Beberapa jalur kereta cepat Jakarta-Bandung cukup dekat dengan pemukiman warga. Untuk mengatasi hal tersebut, Irjen Pol Karyoto berujar akan melakukan sosialisasi.
RUANGPOLITIK.COM —Polda Metro Jaya akan menyingkirkan segala gangguan yang dianggap berpotensi mengganggu jalannya uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung. P
ernyataan tersebut diberikan oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto ketika meninjau lokasi jalur kereta cepat Jakarta-Bandung.
Peninjauan tersebut dilakukan di Halim Perdana Kusuma, tepatnya di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur. Pengecekan tersebut dimaksudkan untuk memastikan keamanan menjelang uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung.
“Memastikan bahwa apabila kereta dicoba mendekati kecepatan yang sebenarnya, maka dibutuhkan keamanan dalam pengoperasiannya. Sehingga segala bentuk potensi gangguan harus ditiadakan,” ujar Irjen Pol Karyoto.
Beberapa jalur kereta cepat Jakarta-Bandung cukup dekat dengan pemukiman warga. Untuk mengatasi hal tersebut, Irjen Pol Karyoto berujar akan melakukan sosialisasi.
“Jalur yang terbuka, yang dekat dengan pemukiman perlu sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat yang dekat dengan jalur KA cepat ini,” ujar Irjen Pol Karyoto.
Untuk melakukan sosialisasi, mengingat jarak tempuh ada di dua kota besar yaitu Jakarta dan Bandung, Polda Metro Jaya akan bekerja sama dengan Polda Jawa Barat. Kolaborasi tersebut dilakukan untuk meninjau sejumlah tempat yang rawan.
“Sehingga Polri dalam hal ini Polda Metro dan Polda Jawa Barat harus menginventarisir tempat-tempat yang diperkirakan rawan, sehingga perlu sosialisasi dan dilakukan pengamanan secara terbuka,” ucap Irjen Pol Karyoto dikutip RuPol dari PMJ News.
Pada beberapa waktu yang lalu, kereta cepat Jakarta-Bandung telah diuji coba. Uji coba pertama dilakukan bersamaan dengan agenda KTT G20 yang dilaksanakan di Bali.
Rute yang ditempuh yaitu dari Stasiun Tegal Luar-Kopo. Namun, dalam uji coba tersebut, hanya menggunakan kecepatan 80 km/jam dari kecepatan yang seharusnya yakni 350 km/jam.
Uji coba kedua direncanakan akan dilakukan pada Mei 2023. Dalam pengetesan yang kedua, disebut-sebut akan menggunakan kecepatan mendekati yang sesungguhnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)