China membeberkan statusnya, baik sebagai negara maju maupun negara berkembang itu, hanya merujuk pengakuan yang mendasar dari WTO.
RUANGPOLITIK.COM —Pemerintah China menolak tegas upaya Amerika Serikat (AS) untuk melabelinya sebagai negara maju. Beijing mengatakan Washington sedang menunjukkan pelanggaran prinsip non-diskriminatif Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
China secara pasti menegaskan bahwa statusnya masih sebagai negara berkembang, meski AS sedang berupaya menghapus hal itu.
China lantas memberi peringatan kepada AS sebagai pihak asing yang tidak berhak memutuskan status kemasyarakatan China.
“AS tidak dapat memutuskan apakah China berstatus sebagai negara berkembang atau bukan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin dalam pernyataan di Beijing, dikutip RuPol.
China membeberkan statusnya, baik sebagai negara maju maupun negara berkembang itu, hanya merujuk pengakuan yang mendasar dari WTO.
Dalam hal ini, China memiliki fakta-fakta konkret seperti Produk Domestik Bruto 2022 yang mencapai 12.741 dolar AS atau sekitar seperlima dari total PDB negara ekonomi maju dan seperenam dari AS.
China juga masih menempati peringakat ke-68 untuk Produk Nasional Bruto dan urutan ke-79 dunia untuk Indeks Pembangunan Manusia, serupa negara-negara berkembang lainnya.
Singkatnya, China memang sedang memiliki ekonomi terbesar kedua di dunia dan negara perdagangan terbesar, tetapi total pendapatan per kapita penduduknya masih jauh lebih rendah daripada negara maju.
“Status China sebagai negara berkembang memiliki dasar yang kokoh yang diakui oleh WTO dan perjanjian-perjanjian internasional lainnya”
“Status ini tidak boleh lepas dari China,” ujarnya lagi.
Selain itu, posisi negara berkembang tidak pernah dimanfaatkan oleh China untuk bersaing dengan negara berkembang lainnya.
Bahkan, sebaliknya, AS sebagai negara maju teratas di dunia masih kurang memenuhi kewajiban internasionalnya.
China menilai AS sedang berupaya menaburkan bibit perselisihan baru untuk negaranya dan negara-negara berkembang lainnya.
Meski begitu, China tetap akan menjaga solidaritas pertemanan dengan negara-negara berkembang lainnya.
“China tidak akan jatuh dalam perangkap itu. China akan tegas mempertahankan status negara berkembang dan meningkatkan solidaritas dengan negara-negara berkembang lainnya,” ujarnya menegaskan.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)