Hasil survei yang menempatkan Prabowo Subianto selalu di posisi teratas, kata dia, menjadi salah satu faktor pendorong Prabowo nyapres kembali.
RUANGPOLITIK.COM —Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, yang kini menjadi salah satu bakal capres untuk Pilpres 2024, telah tiga kali kalah dalam pertarungan Pilpres.
Pertama, Pilpres 2009. Saat itu, Prabowo berpasangan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Namun, kalah melawan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kedua, pada Pilpres 2014, Prabowo maju sebagai capres didampingi Ketua Umum PAN Hatta Rajasa. Namun lagi, dikalahkan oleh Pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).
Ketiga, pada Pilpres 2019, Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno. Sama seperti sebelumnya, ia dikalahkan oleh Jokowi yang kala itu didampingi Ma’ruf Amin.
Wakil Ketua Rumah Pemenangan Prabowo Sulsel, Muh Idris Rate, mengakui, Prabowo sudah beberapa kali ikut kontestasi politik.
Namun ia optimis, di Pilpres 2024 nanti adalah jatah Prabowo Subianto. Hal ini berdasarkan hasil beberapa lembaga survei.
Hasil survei yang menempatkan Prabowo Subianto selalu di posisi teratas, kata dia, menjadi salah satu faktor pendorong Prabowo nyapres kembali.
“Persoalan kalah menang tentu nanti kita lihat seperti apa hasilnya. Sehingga kalau kita berbicara kenapa harus maju lagi, kita lihat berdasarkan survei, Pak Prabowo hari ini sudah ada beberapa lembaga survei yang menempatkan beliau di urutan teratas dan bahkan trend beliau itu agak naik, bergerak ke level positif, mungkin salah satu indikator,” kata dia kepada awak media, Kamis (11/5/2023).
Kedua, lanjut Sekretaris Gerindra Gowa ini, pencapresan Menteri Pertahanan itu telah menjadi keputusan partai.
Harapannya, parpol lain bisa ikut dalam memberikan dukungannya terhadap Prabowo.
“Itu menjadi putusan partai. Tentu kita harapkan adanya partai-partai lain yang ikut, punya persepsi yang sama dengan partai Gerindra untuk mendorong bapak Prabowo sebagai calon presiden,” imbuh Idris.
Lebih jauh disebutkan, Prabowo memang sosok tokoh yang ingin mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara.
Dia mencontohkan sikap Prabowo yang mencoba menyingkirkan egonya demi kepentingan bangsa ketika masuk bergabung di kabinet Jokowi – Ma’ruf Amin yang pernah dua kali bertarung dengannya di pilpres.
“Jadi beliau tentu kembali maju, benar-benar beliau ingin mengabdikan diri untuk bangsa ini. Bukan berarti bahwa beliau kejar kekuasaan. Buktinya kemarin, beliau adalah rival kuat dari bapak presiden Joko Widodo, tapi begitu ditawari pengabdian terhadap bangsa, beliau bersedia tanpa gengsi,” tandasnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)