Benny pun mewanti-wanti Jokowi agar berhati-hati. Ia mengingatkan bahwa jabatan Presiden yang diemban Jokowi bukan hanya untuk kelompok atau golongan tertentu.
RUANGPOLITIK.COM —Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman menilai Presiden Joko Widodo telah mengumandangkan perang dengan rakyat sendiri karena mengumpulkan para ketua umum parpol koalisi di Istana Merdeka, Jakarta, beberapa hari lalu. Menurutnya, sikap Presiden bisa diartikan sebagai ketidaknetralan dalam Pilpres 2024.
“Jika benar presiden tidak netral dalam pilpres dan pileg apalagi menjadikan Istana Presiden markas tim sukses capres tertentu, maka Presiden Jokowi sebenarnya lagi mengumandangkan perang, perang semesta melawan rakyatnya sendiri,” kata Benny lewat akun Twitter-nya @BennyHarmanID, Senin (8/5).
Benny pun mewanti-wanti Jokowi agar berhati-hati. Ia mengingatkan bahwa jabatan Presiden yang diemban Jokowi bukan hanya untuk kelompok atau golongan tertentu.
“Hati-hati Pak Jokowi, di dada bapak melekat lambang negara, lambang Presiden RI bukan lambang Presiden dari kelompok atau Presiden dari golongan tertentu,” tegasnya.
Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra melalui akun Twitter Demokrat juga menyoroti pertemuan Jokowi dengan enam ketua umum parpol di Istana Merdeka pada Selasa (2/5) malam. Ia mengatakan Istana seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat.
“Istana Presiden seharusnya digunakan untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Bukan untuk kepentingan pribadi, ataupun kelompok golongan tertentu,” ujar Herzaky.
Adapun dalam pertemuan dengan Jokowi di Istana Merdeka pada Selasa malam itu hadir Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Kemudian, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dan Plt Ketua Umum PPP M Mardiono. Namun, Ketua Umum NasDem Surya Paloh tak diundang dalam pertemuan itu.
Belakangan, Jokowi menjelaskan alasan NasDem tak diundang karena telah memiliki koalisi sendiri bersama PKS dan Demokrat. Ketiga parpol yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden di 2024.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)