Karena menunggu keputusan koalisi soal cawapres yang akan mendampingi, Rocky Gerung menilai Anies ditawan oleh partai koalisi yang mengusungnya maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024
RUANGPOLITIK.COM —Pengamat politik gregetan pada sikap Anies Baswedan yang lamban menentukan cawapres. Rocky Gerung ibaratkan Anies sebagai dealer, bukan lagi leader.
Padahal, sejak awal Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku menyerahkan mandat sepenuhnya ke Anies Baswesan untuk menentukan cawapres.
“Anies akhirnya jadi dealer bukan jadi leader. Dia kan nunggu hasil dealer tuker tambah dari partai-partai ini kan. Padahal dia terima mandat untuk menentukan wapresnya. Kalau saya Anies, ucapkan sendiri saja wakilnya. Tetapi dia menunggu koalisi,” kata Rocky Gerung pada sebuah podcast di kanal Youtube disini Senin (1/5).
Karena menunggu keputusan koalisi soal cawapres yang akan mendampingi, Rocky Gerung menilai Anies ditawan oleh partai koalisi yang mengusungnya maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Bahkan, dengan sikap yang tidak jelas menentukan cawapres, Rocky Gerung menilai Anies Baswedan seperti bukan calon presiden. “Dia menunggu (calon) presiden sesungguhnya. Cawapres ini sebenarnya calon presiden sesungguhnya,” ujar Rocky.
Anies dibuat oleh partai-partai sudah menjadi capres, tetapi mesti menunggu keputusan partai. Memang, pada piagam kesepakatan, partai-partai menyerahkan keputusan menentukan cawapres kepada Anies Baswedan.
“Formalnya memang begitu, diberi mandat menentukan cawapres. Tapi materialnya, Anies disuruh tunggu. Anies, kalau dia leader, dia akan bilang “Saya diberi mandat oleh opini publik untuk menentukan cawapres. Karena NasDem bilang Anda tentukan sendiri cawapres,” katanya.
Anies Baswedan seharusnya sudah menentukan cawapres pilihannya dan membiarkan partai-partai panik dengan pilihannya. “Kalau tidak mau, ya sudah. Terserah publik lihat bahwa ternyata partai-partai yang dukung saya (Anies, Red) itu adalah calo juga,” ujarnya.
Kalau partai menolak, Anies bebas untuk mundur dari kontestasi Pilpres 2024. “Jadi moral itu yang juga tidak ada pada Anies,” kritik Rocky Gerung.
Rocky menyebutkan, meskipun sudah ada mandat untuk menentukan sendiri cawapres, tetapi tak kunjung mengumumkan ke publik karena persoalan mental kepemimpinan. “Karena Anies gak ada mental leader. Akhirnya menjadi dealer,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat membutuhkan affirmatif action dari Anies Baswedan untuk mengatakan cawapresnya. “Seluruh harapan publik Anies bakal jadi antitesa Jokowi hilang sekarang itu,” cetusnya.
Rocky Gerung bilang, Anies Baswedan sebagai calon presiden harusnya mengatakan dirinya ketua dari tiga partai yang mendukungnya. “Anies akhirnya menunggu transaksi material selesai dulu, baru dia ucapkan. Seolah-olah itu pilihan dia, padahal itu bukan pilihannya,” kata Rocky.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)