Sementara itu, empat gerbang tol tersebut antara lain, GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung)
RUANGPOLITIK.COM —PT Jasa Marga (Persero) melaporkan data kendaraan yang meninggalkan Jakarta pada saat mudik Lebaran 2023. Hasilnya, Jasa Marga menyampaikan sekitar 1,3 juta kendaraan meninggalkan daerah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Kendaraan tersebut terhitung diambil selama 1 pekan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H atau 15-21 April 2023.
Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Lisye Octaviana meenyatakan angka ini diambil dari akumulasi kendaraan yang keluar melalui empat gerbang tol. Akibat hal ini, Jakarta jadi sepi ditinggalkan oleh pemudik.
Sementara itu, empat gerbang tol tersebut antara lain, GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung).
“PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 1.350.682 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-7 s.d H-1 Hari Raya Idul Fitri 1444H / Lebaran 2023 yang jatuh pada periode Sabtu-Jumat (15-21 April 2023),” ujar Lisye dalam keterangan resmi pada Minggu, 23 April 2023.
Menurut catatan Jasa Marga, kendaraan yang meninggalkan wilayah tersebut meningkat 41,25 persen bila dibandingkan lalu lintas hari normal.
Dan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode Lebaran maka volume lalin ini meningkat sebesar 3 persen.
“Jika dibandingkan dengan prediksi volume lalin Lebaran 2023 pada periode yang sama, total volume lalin tersebut lebih tinggi sebesar 0,2% (dari 1.347.950 Kendaraan),” kata Lisye kembali.
Hal ini dibuktikan oleh pemandangan Jakarta yang sepi ditinggalkan oleh para pemudik. Terlihat jalan-jalan protokol di DKI Jakarta terlihat lenggang dengan sedikit kendaraan melintas.
Terlihat sebagian beberapa ruas jalan seperti kawasan Sudirman-Thamrin, tampak lancar dan sepi.
Biasanya, ruas jalan tersebut indentik dengan kemacetan. Apalagi kepadatan di Jakarta mulai kembali terjadi setelah Covid-19 seperti yang diutarakan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman.
Akibat kemacetan Jakarta, negara diklaim rugi hampir Rp70 triliun. Selain itu, setiap pengendara di jalan raya juga kehilangan waktunya lebih dari 30 menit setiap hari.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)