Menanggapi pertanyaan itu, Gubernur Lampung tampak menunjukkan respons tak terduga pada wartawan. Dia meminta agar media bertanya balik pada orangtua Bima alih-alih mengonfirmasi rumor tersebut pada dirinya
RUANGPOLITIK.COM —Sebuah cuplikan video berdurasi singkat viral di media sosial dengan tokoh utama yang disorot yakni Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.
Dalam video tersebut, Arinal tampak menghadapi sejumlah pertanyaan dari awak media di Bandara Internasional Radin Inten II.
Terkait isu panas yang menyeret dirinya, Arinal dimintai konfirmasi perihal dugaan intimidasi pemerintah Lampung pada orangtua TikToker Bima Yudho Saputro atau akrab dikenal dengan nama panggungnya, Awbimax
“Kan Gubernur Lampung (dikabarkan) sempat melakukan intimidasi kepada orang tua Bima. Tanggapannya gimana Pak Gub? yang beredar sekarang ini Pak Gub,” kata salah seorang awak media.
Menanggapi pertanyaan itu, Gubernur Lampung tampak menunjukkan respons tak terduga pada wartawan. Dia meminta agar media bertanya balik pada orangtua Bima alih-alih mengonfirmasi rumor tersebut pada dirinya.
“Tanya aja sama orang tuanya Bima, kamu ini!” ujarnya.
Ekspresi Arinal yang semula serius mendengarkan pertanyaan tersebut, seketika berubah. Dia pun memilih mengakhiri sesi wawancara dan pergi menuju mobilnya.
Potongan video ini kemudian beredar luas di media sosial dan mengundang reaksi dari netizen. Tak sedikit yang tercengang mendengar jawaban Arinal dan melihat caranya merespons pertanyaan.
“Bukan main sifatnya ampun,” ujar pemilik akun @sidixxx.
“Buset wkwkw takut banget loh,” kata pemilik akun @huangxxx.
“Pak Jokowi lihat ini pak..” kata pemilik akun @septxxx.
“Galak,” kata pemilik akun @nurxxx.
Alasan Irit Bicara
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi akhirnya angkat bicara terkait kisruh dugaan intimidasi terhadap orangtua TikToker Awbimax atau Bima Yudho. Senin, 17 April 2023, Arinal menuturkan isu tersebut tidak berdasar karena sampai detik ini tak ada bukti yang menunjukkan bahwa pihaknya mencaci maki orangtua Bima.
Meski demikian, Arinal menyebut tak masalah apabila ada seseorang yang menyudutkan dirinya, asalkan disertai dengan fakta yang konkret. Gubernur Lampung itu juga membeberkan alasannya irit bicara, karena khawatir sakit jantungnya kambuh.
“Harus ada bukti dong, nggak apa-apa serang saya. Tapi nanti Pak Sekda saja yang menjelaskannya, saya takut sakit jantung saya kumat,” ujar dia.
Mewakili Arinal, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto mengatakan apa yang dilakukan oleh Bima sah-sah saja. Selain itu, pada dasarnya pemerintah Lampung telah menampung kritik sang TikToker untuk dijadikan bahan evaluasi.
“Bima kan warga Lampung, ya itu kita terima sebagai masukan. Apa pun kritikan itu kan menjadi bahan evaluasi kami,” tutur Fahrizal.
Sementara, terkait klaim Bima yang mengatakan keluarganya mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari pemerintah setempat, Fahrizal menyampaikan klarifikasi. Dia menegaskan tak ada pihak yang memaki keluarga Bima, baik itu Gubernur maupun Wabup Lampung Timur.
“Itu kan menyapa, bukan konteks macam-macam. Wajar dong kalau pejabat daerah datang ke rumah warganya. Terkait kabar Pak Gubernur mencaci maki itu tidaklah benar, itu kan Pak Wabup datang ke sana kemudian menghubungi Pak Gubernur melaporkan bahwa memang sudah berada di rumah kediaman orang tuanya, jadi nggak benar itu kalau mencaci,” katanya.
Pengakuan Keluarga Bima
Juru Bicara keluarga Awbimax, Bambang Kuncoro menuturkan keluarga Bima sangat menyayangkan respons kurang baik dari pihak pemerintah daerah, baik dari gubernur maupun bupati dan lainnya terkait kritik yang disampaikan sang anak.
“Kami pihak keluarga hanya sayangkan respon kurang baik dari entah pemda, gubernur, bupati dan lain-lain, karena kalau menurut kami inilah cara anak muda zaman sekarang dalam mengkritik,” kata dia.
Gubernur Lampung juga disebut-sebut sempat mencaci orangtua Bima dan mengeluarkan kata-kata kurang berkenan melalui sambungan telepon. Oleh karena itu, keluarga Bima berniat untuk melanjutkan permasalahan ini ke ranah hukum agar polemiknya tidak semakin berlarut.
“Bahkan Bapaknya Bima disebut tidak bisa didik anak dan lainnya, inilah yang menjadi kekecewaan kami pihak keluarga. Bahkan persoalan ini akan tetap dinaikkan ke jalur hukum, tentu ketakutan itu ada pada orang tua Bima, karena kami orang kampung tidak tau hukum, terlebih yang bicara sekelas Gubernur, bisa dibayangkan,” tutur dia.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)