Selain itu, Yudo Margono menuturkan bahwa pihaknya tidak memiliki target waktu untuk menyelamatkan pilot Susi Air. Hal itu adalah karena penyanderaan tersebut berbeda dengan kasus lain, sehingga upaya penyelamatan tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa
RUANGPOLITIK.COM —Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono mengaku kerap diminta ‘ngerem’ soal pembebasan Pilot Susi Air. Dia kerap diminta bersabar oleh sejumlah pihak, dan tidak melancarkan operasi militer.
“Ini berdasarkan tokoh masyarakat maupun dari (Pj.) Bupati Nduga yang selalu mengerem saya, meminta saya untuk sabar. Karena nanti dampaknya akan lebih besar lagi, kerugiannya akan lebih berdampak besar untuk masyarakat kita,” katanya di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu, 5 April 2023.
Selain itu, Yudo Margono menuturkan bahwa pihaknya tidak memiliki target waktu untuk menyelamatkan pilot Susi Air. Hal itu adalah karena penyanderaan tersebut berbeda dengan kasus lain, sehingga upaya penyelamatan tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa.
“Nggak ada target harus berapa hari. Kami targetnya adalah mereka (pilot Susi Air) bisa dilepaskan dengan selamat dan tidak ada masyarakat yang terdampak menjadi korban,” ujarnya.
Yudo Margono pun mengaku optimistis pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya bisa dibebaskan dengan selamat. “Insyaallah optimis. Ya, optimis,” ucapnya.
Yudo Margono juga optimistis Kapten Philip selamat apabila pembebasan dilakukan dengan cara persuasif. Menurutnya, jika penyelamatan dilakukan dengan cara militer, KKB tidak segan untuk menembak pilot Susi Air tersebut.
“Apabila saya bebaskan dengan cara militer, saya sudah monitor dari pembicaraan, ‘nanti kalau ketemu TNI bunuh saja, tembak saja, nanti biar TNI yang dituduh membunuh pilot ini’,” tuturnya.
Yudo Margono menjelaskan, pembebasan dengan cara operasi militer juga mengancam keselamatan masyarakat. Oleh karena itu, dia tidak menginginkan hal tersebut terjadi.
“Kalau saya menggunakan operasi militer juga bisa, menyerang secara militer. Saya punya alat, punya prajurit yang profesional untuk itu, tapi nanti siapa korbannya? Masyarakat pasti,” katanya.
Oleh karena itu, Yudo Margono akan mengedepankan cara-cara persuasif dalam menyelamatkan pilot Susi Air. Dia menjalin komunikasi dengan tokoh agama dan masyarakat, serta pemerintah setempat.
Kronologi Kejadian
Pesawat jenis Pilatus Porter terbang dari Timika pukul 5.33 WIT dan dijadwalkan tiba ke Bandara Moses Kilangin Timika pukul 7.40 WIT.
Pilot Pesawat Susi Air, Captain Philips M berkebangsaan Selandia Baru dan membawa lima penumpang, yaitu Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W.
Representatives Susi Air Donal Fariz secara terpisah mengatakan Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY hilang kontak pada Selasa, 7 Februari 2023 pukul 6.35 WIT di Bandara Paro sekitar pukul 6.17 WIT saat melaksanakan penerbangan dengan rute Timika-Paro-Timika dengan membawa 5 penumpang dan barang bawaan dengan total muatan 452 kilogram. Dua jam kemudian Susi Air mendapati ELT pesawat dalam posisi aktif pukul 9.12 WIT.
Perusahaan kemudian menjalankan kondisi darurat di internal perusahaan dengan mengirimkan pesawat lain mengecek posisi pesawat dan kemudian ditemukan dalam kondisi terbakar di “runway”.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)