Kapolda Riau menyebutkan jika sejauh ini, insiden kebakaran itu membuat sembilan orang mengalami luka ringan. Keseluruhan korban luka-luka itu pun telah mendapatkan pelayanan intensif
RUANGPOLITIK.COM —Insiden kebakaran terjadi di Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina RU II Dumai Provinsi Riau pada Sabtu, 1 April 2023, sekitar pukul 22.40 WIB.
Kebakaran tersebut sebelumnya juga disertai dengan sejumlah ledakan yang terdengar hingga sejauh 25 kilometer.
Menindaklanjuti insiden itu, Polda Riau pun melakukan penyelidikan. Menurut keterangan Kapolda Riau Irjen Pol. Muhammad Iqbal, pihaknya melalui Kepolisian Resor Dumai dan Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Riau telah melakukan sejumlah langkah penanganan di lokasi, terlebih dalam upaya pencegahan, dan antisipasi.
Iqbal menjelaskan kondisi di lokasi sekitar insiden kebakaran tersebut sudah dapat ditenangkan, tidak berselang lama usai ledakan di kilang Pertamina terjadi. Api di lokasi tersebut pun berhasil dipadamkan tidak kurang dari 20 menit. Selain itu, kepolisian juga telah meyakinkan seluruh masyarakat yang terdampak di sekitar lokasi bahwa kondisi telah aman.
“Yang pertama soal pengamanan agar parameter aman itu terwujud dan seluruh masyarakat bisa kembali melakukan aktivitas sehari-hari. Kedua melakukan penyelidikan mengapa hal itu bisa terjadi, kita akan selidiki dengan bekerja sama dengan berbagai pihak,” katanya, dikutip pada Senin, 3 April 2023.
“Kondisi masyarakat memang bergejolak, namun dengan pendekatan yang baik dari Kapolres, Wali Kota Dumai, tokoh agama dan tokoh masyarakat, sehingga warga kembali ke tempat masing-masing,” ucapnya.
Dampak kebakaran
Kapolda Riau menyebutkan jika sejauh ini, insiden kebakaran itu membuat sembilan orang mengalami luka ringan. Keseluruhan korban luka-luka itu pun telah mendapatkan pelayanan intensif. Diketahui, insiden tersebut tak menimbulkan korban jiwa.
Selain menimbulkan korban luka-luka, kebakaran itu juga membuat sejumlah bangunan mengalami kerusakan, seperti pecahnya kaca rumah warga, dinding yang menjadi retak, dan plafon masjid yang berjatuhan.
Di satu sisi, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho juga telah mengatakan bahwa penyidik Polri akan mendalami informasi terkait kejadian kebakaran disertai ledakan di Kilang Pertamina Refinery Unit II tersebut terlebih dahulu.
Jika terdapat dugaan kelalaian, maka nantinya Polri akan melakukan penyelidikan sesuai dengan protap, sebagaimana yang dilakukan pada kasus kebakaran di Depo Plumpang, Jakarta Utara.
“Kami pastikan informasinya dan bila benar, protap seperti tempat kejadian perkara di Plumpang akan kami laksanakan (penyelidikan),” ujarnya.
Dalam penyelidikan kejadian kebakaran tersebut, Sandi Nugroho menyebut jika Polri juga akan mengerahkan penyidikan dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
“Bila benar protapnya seperti di TKP Plumpang akan dilaksanakan (turunkan tim penyidik dan Puslabfor),” tuturnya.
Tanggapan Pertamina
Sebagai informasi, insiden ledakan dan kebakaran di Kilang Pertamina Refinery Unit II Dumai Provinsi Riau tersebut terjadi kurang dari satu bulan dari insiden kebakaran Terminal BBM atau Depo Plumpang, Jakarta Utara, yang sebelumnya terjadi pada Jumat, 3 Maret 2023.
Juru Bicara Pertamina RU II Dumai Agustiawan mengungkapkan bahwa akibat insiden kebakaran tersebut, operasional kilang di unit terdampak pun dihentikan sementara waktu guna memastikan lokasi dalam kondisi aman. Di satu sisi, operasi unit lain di Pertamina Dumai tetap berjalan secara normal.
“Saat ini Tim terus fokus untuk memastikan kondisi aman. Pertamina Kilang Dumai juga terus melakukan pemantauan untuk memastikan agar masyarakat di sekitar kilang tidak terdampak oleh kejadian ini,” katanya.
Agustiawan juga menyatakan bahwa Pertamina akan bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan dari insiden kebakaran tersebut.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)