RUANGPOLITIK.COM— Seorang mahasiswa peserta pendidikan dan pelatihan dasar mahasiswa pencinta alam (Mapala) 09 Universitas Hasanuddin Makasar meninggal dunia. Pihak kampus pun akan melakukan investigasi penyebab kematian korban.
Korban bernama Virendy Marjefy Wehantouw (19) mahasiswa Fakultas Teknik jurusan arsitektur angkatan 2021 meninggal dunia saat mengikuti diksar pada Jumat (13/1).
Virendy tewas saat mengikuti lintas jalur dari Kabupaten Maros ke Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
“Berdasarkan informasi bahwa pada hari Selasa 10 Januari dilakukan pelepasan diksar Mapala 09 Unhas di Fakultas Teknik oleh pimpinan,” kata Humas Unhas, Supratman Athana, Minggu (15/1).
Pemilo mengungkap kabar duka ia terima setelah pihak kampus menelpon dan memberitahu anaknya meninggal dunia di RS Grestelina.
“Saya suruh cek keponakan saya kerja di situ, tapi ternyata dia sudah meninggal,” bebernya.
Pemilo menyatakan hingga saat ini belum mengetahui pasti penyebab kematian anaknya.
“Keterangan dokter karena kelelahan soalnya bapaknya yang berkomunikasi,” katanya.
Pihak keluarga pun berencana melakukan visum untuk mengetahui penyebab kematian anaknya. Namun, suasana masih berduka sehingga pihak keluarga belum melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
“Maunya kami visum tapi, karena harus di Maros. Makanya belum jadi,” ucapnya.
Korban sempat merasa tidak enak badan saat mengikuti perjalanan dari Kabupaten Maros ke Malino, Kabupaten Gowa. Namun, kata Supratman, korban tetap melanjutkan perjalanan.
“Jadi korban sempat merasakan tidak enak badan saat berjalan dari Maros ke Malino,” jelasnya.
Dalam perjalanan korban pun sempat tidak sadar. Supratman berkata saat kejadian panitia langsung menolong korban dan mengevakuasi turun dari gunung. Kemudian panitia membawanya ke Rumah Sakit Grestelina di Makassar.
“Akan tetapi, korban meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Pihak keluarga saat itu sudah ada di rumah sakit dan membawanya ke rumah duka,” ungkapnya.
Pihak keluarga menuturkan bahwa korban sempat dilarang ikut diksar Mapala oleh orang tuanya.
“Sempat saya larang tapi dia mau. Dia ada izin ke saya tapi nanti setelah pergi pada hari Senin kemarin,” kata ibu korban, Pemilo Tanjung.
Sepengetahuan orang tua korban, anaknya tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya. Akan tetapi, Virendy sempat mengeluh kelelahan, lantaran mengikuti latihan fisik sebelum ikut diksar.
“Dia tidak pernah sakit. Cuman mengeluh kelelahan sejak latihan dulu sama ikut langsung itu, dia sudah capek,” tuturnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)