RUANGPOLITIK.COM— Gempa berulang kembali terjadi di Papua dengan kekuatan magnitudo (M) 5,2 di wilayah Jayapura, Papua di kedalaman laut 33 Km timur laut kota Jayapura. Goncangan cukup terasa bagi masyarakat setempat.
Sementara itu di RSUD Jayapura gempa membuat para pasien segera dievakuasi ke bagian parkiran. Meski sejauh ini dilaporkan belum ada korban jiwa.
Menurut BMKG Wilayah V Jayapura menyebutkan sebelumnya juga terjadi gempa bumi bermagnitudo 4,9 dan gempa susulannya disebabkan oleh aktivitas lempeng patahan Cycloop.
Hal itu disampaikan Koordinator Bidang Observasi BBMKG Wilayah V Jayapura, Danang Pamuji Selasa (3/1/2023).
“Untuk diketahui patahan Cycloop ini memanjang dari wilayah Kabupaten Jayapura hingga Kota Jayapura,” kata Danang.
Danang menyebutkan, hingga kini masih terus terjadi gempa susulan disebabkan karena posisi lempeng tersebut masih mencari kestabilan atau dudukan keseimbangan.
“Kita deskripsikan misalnya seperti sebuah kayu yang diberi tekanan terus menerus dan apabila tekanannya semakin keras, maka kayunya akan patah, kurang lebih gambarannya demikian,” terang Danang.
Lelaki murah senyum itu menyebutkan gempa utama dengan magnitudo 4,9 terjadi saat lempeng sedang melepaskan energinya.
“Jadi lempeng yang kita punya ini pecah makanya mengeluarkan energi yang diukur bermagnitudo 4,9 tersebut,” tandasnya.
Saat ini, pecahan lempeng tersebut masih mencari posisi kestabilan sehingga masih mengeluarkan energi secara terus menerus, sehingga intens terjadi gempa susulan.
“Per Selasa 3 Januari 2023 pukul 10.00 WIT, kami telah mencatat total ada 151 kali kejadian gempa bumi yang terjadi termasuk gempa utama, 13 gempa susulan di antaranya terasa,” sebutnya.
Ditanya soal mengapa getaran gempa dirasa berbeda di tiap area, Danang menjelaskan jika kasus pada gempa bumi dangkal memang lebih berefek terhadap wilayah terdekat dengan sumber gempa.
“Kalau melihat peta sumber gempa bumi yang sudah dibuat BMKG, memang sebaran gempa bumi susulan menyebar di antara laut dan darat,” tambahnya.
Untuk itu mengapa masyarakat merasa kuatnya getaran bervariasi, karena gempa bumi susulan yang terjadi tidak terpusat pada satu lokasi saja.
“Dari kejadian gempa bumi ini, kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, tetapi harus mewaspadai dengan adanya gempa bumi susulan, terutama penduduk yang bermukim di daerah lereng,” imbaunya.
Bagi masyarakat yang tinggal di daerah lereng, Danang menyebutkan apabila ada suatu gempa bumi biasanya berpotensi untuk diikuti bencana ikutan seperti longsor.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)