Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Home RuangIlmu

Kaleidoskop 2022: Proyek Elang Hitam Dihentikan, Target RI Punya “Drone” Kombatan Pupus

by Ruang Politik
in RuangIlmu
446 14
0
Roll out pesawat terbang tanpa awak kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE) di PT Dirgantara Indonesia/Dok. Mabes TNI

Roll out pesawat terbang tanpa awak kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE) di PT Dirgantara Indonesia/Dok. Mabes TNI

492
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Dari evaluasi itulah, proyek Elang Hitam akhirnya diputuskan untuk dialihkan ke versi sipil, yang otomatis akan menghilangkan kemampuan kombatan Elang Hitam

RUANGPOLITIK.COM —Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) resmi menghentikan proyek pengembangan drone Elang Hitam pada tahun ini. Dengan ini, ambisi Indonesia memiliki drone kombatan di masa depan pun pupus.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko berdalih bahwa proyek pengembangan Elang Hitam tidak dihentikan, tetapi dialihkan dari versi militer ke sipil.

RelatedPosts

Senam Zumba Menambah Kebugaran Fisik dan Mental

Terapi Sengat Lebah Efektif Obati Berbagai Penyakit

Pisang Sale, Camilan Manis dan Legit Khas Camilan Indonesia Asli (CI4)

“Informasi tersebut tidak benar karena program PUNA (pesawat udara nirawak) dilakukan refocusing untuk tujuan sipil (ISR) dan bukan kombatan,” kata Laksana dikutip RuPol, Sabtu (17/12/2022).

Laksana menjelaskan bahwa pengalihan versi drone ini berangkat dari hasil evaluasi dan audit mendalam pasca-kegagalan Elang Hitam mengudara dalam momen uji coba pada Desember 2021.

Selain faktor gagal terbang, pengalihan ini juga tak lepas akibat adanya berbagai masalah teknis yang menyangkut mitra pemilik teknologi kunci pengembangan drone.

Dari evaluasi itulah, proyek Elang Hitam akhirnya diputuskan untuk dialihkan ke versi sipil, yang otomatis akan menghilangkan kemampuan kombatan Elang Hitam.

Kesalahan Laksana juga berdalih, pengembangan drone perdana dengan langsung menargetkan kemampuan kombatan merupakan sebuah kesalahan.

Ia beralasan, hal ini karena teknologi kunci belum dikuasai ketika proyek ini berjalan. “Strategi memulai dengan kombatan padahal teknologi kunci belum dikuasai merupakan kesalahan,” ujar Laksana.

Menurut Laksana, pengalihan versi ini membuat proyek drone Elang Hitam di masa mendatang tak terkena restriksi atau pembatasan, sebagaimana yang terjadi pada versi militer untuk pertahanan dan keamanan.

Dengan pengalihan ke versi sipil, Laksana mengeklaim proyek drone Elang Hitam memiliki pangsa yang lebih menjanjikan. Sebab, pengembangan Elang Hitam ke depan diproyeksikan untuk kebutuhan monitoring seperti cuaca hingga kebakaran hutan.

“Versi sipil pada prinsipnya juga memanfaatkan teknologi kunci yang sama, tetapi spesifikasi dan tuntutannya tidak setinggi versi hankam (pertahanan keamanan),” terangnya.

Nihil rencana jangka panjang Sementara itu, mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal (Purn) Chappy Hakim menilai, dihentikannya proyek ini memperlihatkan nihilnya perencanaan strategis jangka panjang sejak awal.

“Momen dibatalkannya itu pelajaran yang bisa kita petik, ternyata ‘Oh ya, kita memang tidak punya rencana strategis jangka panjang’,” tukas Chappy.

Di sisi lain, Chappy menegaskan, Indonesia tidak mungkin bisa mendapatkan teknologi secara gratis. Baginya, transfer teknologi dalam sebuah pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) hanyalah sebatas jargon semata.

Sebab, tak ada satu negara pun yang akan mau memberikan teknologinya secara cuma-cuma.

Untuk mengejar teknologi itu, kata Chappy, Indonesia harus menjalin kerja sama dengan negara-negara maju. “Kita kalau mau bekerja sama, orang rebutan sebetulnya karena banyak yang diperoleh dari kita,” ucap dia. “Sementara kita kurang atau bahkan tidak menyadari bahwa kita punya daya tawar yang tinggi sekali,” ujar Chappy.

Harap dilanjutkan Sementara itu, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo berharap BRIN melanjutkan proyek Elang Hitam. “Harapan selalu ada (dilanjutkan) karena itu produk kebanggaan,” kata Fadjar usai membuka Seminar Nasional “Tantangan TNI AU dalam Perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan” yang digelar Mabes TNI Angkatan Udara di Lanud Halim Perdanakusuma, beberapa waktu lalu.

Fadjar menyatakan, pihaknya pada dasarnya mendukung program pemerintah terkait dengan proyek drone Elang Hitam.

Selama ini, Fadjar mengaku sudah beberapa kali saling tukar informasi dengan BRIN perihal proyek tersebut.

“Tetapi, kalau lanjut atau tidak bukan kewenangan kami,” imbuh dia. Strategis nasional Adapun proyek Elang Hitam merupakan salah satu Program Strategis Nasional dari Presiden Joko Widodo pada 2016. Proyek ini digadang-gadang ini untuk menjaga kedaulatan negara dari ancaman yang semakin kompleks.

Terdapat lintas kementerian dan lembaga yang terlibat dalam proyek ini, meliputi Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Udara, PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Len Industri (Persero), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Elang Hitam kali pertama diperkenalkan di PT Dirgantara Indonesia pada 30 Desember 2019.

Elang Hitam mempunyai kemampuan terbang pada ketinggian menengah mencapai 15.000-30.000 kaki dan mampu terbang selama 24-30 jam.

 

Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)

 

 

Tags: Info TeknologiKaleidoskop 2022Ruang Politik
Previous Post

Waspada, Rumah Terbakar Akibat STB TV Meledak

Next Post

Kaleidoskop 2022, Rangkaian Gempa Paling Mematikan di Indonesia

Ruang Politik

Next Post
Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur, Jawa Barat dengan kekuatan magnitudo 5,6 mencapai 600 jiwa/Ist

Kaleidoskop 2022, Rangkaian Gempa Paling Mematikan di Indonesia

Recommended

Boy Sandi dan Mardion Fernandes Dukung Kegiatan Pawai Ta’aruf Perayaan Khatam Al-quran Kelurahan Bulakan Balai Kandi

Boy Sandi dan Mardion Fernandes Dukung Kegiatan Pawai Ta’aruf Perayaan Khatam Al-quran Kelurahan Bulakan Balai Kandi

16 jam ago
Kejar Target 2029, PPP Gelar Musyawarah Kerja Cabang ( Muskercab) dan Konsolidasi Parta

Kejar Target 2029, PPP Gelar Musyawarah Kerja Cabang ( Muskercab) dan Konsolidasi Parta

18 jam ago

Trending

130 Pelajar Ikuti Kejuaraan Catur Walikota CUP 2025

130 Pelajar Ikuti Kejuaraan Catur Walikota CUP 2025

4 hari ago
H. Muhammad Thohir, pengusaha papan atas nasional, Ayah Boy Thohir dan Erick Thohir/RuPol

Mengenal H Teddy Thohir, Pengusaha Nasional yang Lengket dengan Masjid

2 tahun ago

Popular

Warung Bakso Sony Hadir di Payakumbuh, Rasanya “Lamak Bana”

Warung Bakso Sony Hadir di Payakumbuh, Rasanya “Lamak Bana”

4 minggu ago
Capt. Harmen, M.Mar Anggota DPRD Payakumbuh Setuju Payakumbuh Jadi Kota Batiah

Capt.Harmen,M.Mar Anjurkan BPBD Payakumbuh Untuk Kerjasama Dengan Pihak Swasta

4 minggu ago
19 Keluarga di Payakumbuh Mendapatkan Bantuan.Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)

19 Keluarga di Payakumbuh Mendapatkan Bantuan.Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)

3 minggu ago
Dinas Ketapang Payakumbuh Gelar Kegiatan Pelatihan Budidaya Jamur Tiram

Dinas Ketapang Payakumbuh Gelar Kegiatan Pelatihan Budidaya Jamur Tiram

3 minggu ago
Sebanyak 124 Warga Rentan di Payakumbuh Mendapat ATENSI

Sebanyak 124 Warga Rentan di Payakumbuh Mendapat ATENSI

3 minggu ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
Login

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election