Meski terdakwa lain mengaku bisa menolak perintah sang atasan, namun Bharada E merasa tak memiliki kapasitas untuk menolak perintah tersebut
RUANGPOLITIK.COM —Jadi ‘algojo’ penembak Brigadir J, Bharada E bergetar saat menceritakan detik-detik Ferdy Sambo memerintahkannya untuk memantik senjata api.
Saat menjadi saksi dalam sidang kasus pembunuhan dengan terdakwa Kuat Maruf dan Ricky Rizal, Bharada E menuturkan tak bisa menolak perintah Ferdy Sambo lantaran perbedaan pangkat yang berbeda jauh bak langit dan bumi.
Meski terdakwa lain mengaku bisa menolak perintah sang atasan, namun Bharada E merasa tak memiliki kapasitas untuk menolak perintah tersebut.
“Karena saya takut. Ini jenderal bintang dua, menjabat sebagai Kadiv Propam dan posisi saya, pangkat saya Bharada, pangkat terendah. Dari kepangkatan itu saja kita bisa lihat bagaikan langit dan bumi,” kata Bharada E.
Lebih lanjut, faktor kedua yang membuat dia tak berani membantah Sambo adalah nasib hidup dan matinya sendiri.
“Takut Yang Mulia. Saat dia kasih tahu di Saguling pikiran saya sama dengan almarhum Yang Mulia,” ucap pemilik nama asli Richard Eliezer itu.
Tak dapat disembunyikan, ketika dimintai keterangan terkait kronologi kasus penembakan Duren Tiga, mata Bharada E tampak berkaca-kaca dan bibirnya bergetar.
Dia mengaku peristiwa itu jadi mimpi buruk baginya terutama tiga minggu pertama setelah kejadian.
“Saya betul-betul dihantui mimpi buruk kurang lebih tiga minggu,” kata Richard.
Saat ditanya oleh hakim apa yang dimimpikan Bharada E, dia membenarkan bila sosok yang datang ke mimpinya adalah mendiang Brigadir J.
“Apa mimpimu? Bertemu almarhum?,” kata hakim.
“Betul Yang Mulia,” ucap Richard.
Hal itu dipertimbangkan hakim sebagai dugaan pendorong Bharada E mau berkata jujur.
“Terus? Itu alasanmu mau menceritakan yang benar?,” kata hakim.
Namun pria yang akrab disapa Ichad ini mengaku merasa bersalah sehingga bersedia memberikan kesaksian sebenar-benarnya.
“Saya merasa bersalah. Saya merasa tertekan Yang Mulia. Beruntungnya pas saya dibawa itu gak ada komunikasi dengan FS itu,” ucap Bharada E
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)