RUANGPOLITIK.COM — Nasib naas yang dialami guru TK sebanyak enam orang belum menemukan titik terang. Para guru dan sopir ditenggarai menjadi korban akibat longsoran tanah yang terjadi saat melintas jalan raya Cipanas pada Senin (21/11) saat gempa Cianjur terjadi.
Rombongan tersebut seperti diketahui, pada Senin (21/11/2022) lalu menghadiri sebuah acara bersama Bupati Cianjur Herman Suherman di kawasan Sarongge,Cugenang, Cianjur.
Dalam perjalanan menuju ke lokasi acara, mendadak terjadi gempa disusul tanah longsor di jalan raya Cugenang.
Menurut laporan Instagram @infocianjur ketujuh orang itu hilang di Desa Cibeureum setelah gempa.
Seorang adik dari korban yang belum ditemukan mengatakan mobil Avanza yang ditumpangi para guru itu bernomor polisi B 2628 SKR bercirikan logo sekolah Al Azhar di sisi kanan dan kiri.
”Hingga saat ini mereka belum.kembali dan tak bisa dilacak nelalui telepon genggamnya,” kata Dadan Asikin, keluarga salah seorang anggota rombongan yang diduga korban longsor itu.
Wakil Kepala SMP Islam Al-Azhar Cianjur, Panji Nurhaidin, membenarkan belum ditemukannya kepala sekolah TK Al-Azhar Cianjur tersebut.
“Benar kang, sampai sekarang belum kembali dan kita terus melakukan pencarian, diduga korban terjebak di longsoran Cijedil saat gempa terjadi,” kata Panji.
Berikut data korban yang hilang;
1. Yayah (KS TK Bina Insani)
2. Tati (KS TK Al Ianah)
3. Jubaedah (KS TK Perwari)
4. Ilis (KS TK Kosgoro)
5. Yeni (KS TK Al Azhar)
6. Bu Yanti dan anak (TK insan Hasanah)
7. Pak Andika (TK Al Azhar)
Pada Rabu (23/11) siang, relawan dan petugas evakuasi menemukan titik di lokasi timbunan tanah longsor yang diduga kuat tempat mobil MPV yang mengangkut para guru dan kepala sekolah TK. Lokasinya berada di jurang yang kedalamannya sekitar 20 meter yang kini sebagian besar tertutup ribuan kubik tanah akibat longsor dari bukit di sebelahnya.
Editor: Ivo Yasmiati