Saya rasa Presiden Jokowi ingin Pak Mardiono menguasai dulu permasalahan yang menjadi tupoksi Menteri Pertanian, sebelum nanti benar-benar diangkat jadi menteri
RUANGPOLITIK.COM – Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono mendapatkan kepercayaan dari Presiden Jokowi sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerjasama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan.
Pelantikan Mardiono yang juga mantan Wantimpres tersebut, dilaksanakan di Istana Negara, Rabu (23/11/2022), bersamaan dengan pengucapan sumpah jabatan Guntur Hamzah sebagai Hakim Kontistitusi.
Pelantikan Mardiono tersebut ditetapkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) 48/M/2022, tentang Pengangkatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerjasama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan.
Dimana tugas-tugasnya antara lain adalah, mengkoordinir kerjasama menteri-menteri yang terkait dengan percepatan pengentasan kemiskinan dan memastikan ketahanan pangan.
“Sebelum saya mengambil sumpah, berkenaan dengan pengangkatan saudara sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerjasama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan, terlebih dahulu saya akan bertanya kepada saudara, bersediakah saudara diambil sumpah menurut agama Islam?,” tanya Presiden Jokowi.
“Bersedia,” tegas Mardiono.
Jokowi kemudian membacakan sumpah yang diikuti oleh Mardiono.
“Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Serta akan menjalankan segala peraturan dan perundang-undangan, dengan selurus-lurusnya demi darma bhakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan, akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” kata Jokowi yang diikuti dengan Mardiono.
Sebelumnya seiring dengan berhembus kencangnya isu reshufle kabinet, nama Mardiono juga disebut-sebut akan menempati pos menteri.
Mardiono diperkirakan akan menggantikan posisi Syahril Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian.
Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Dr Sholeh Basyari, menyebut pengangkatan Mardiono sebagai Utusan Khusus Presiden itu sebagai pemanasan sebelum menjadi menteri.
Apalagi tugas yang diberikan presiden, sangat identik dengan tugas yang sebelumnya mendapatkan penekanan kepada Kementerian Pertanian.
“Saya rasa Presiden Jokowi ingin Pak Mardiono menguasai dulu permasalahan yang menjadi tupoksi Menteri Pertanian, sebelum nanti benar-benar diangkat jadi menteri,” ujar Sholeh melalui keterangan tertulis kepada RuPol, Rabu (23/11/2022).
Baca juga:
Koalisi Gerindra-PKB Memanas, Pengamat: Wajar Cak Imin Gusar
Menurut Sholeh, selain ada permasalahan perbedaan pandangan politik dengan NasDem, partainya Menteri Pertanian Syahril Yasin Limpo, secara kinerja di kementerian, Presiden Jokowi juga merasa belum optimal.
“Hal ini sudah terlihat di reshufle terdahulu, nama Yasin Limpo juga ramai disebut. Namun akhirnya tetap dipertahankan, infonya sih karena lobby Surya Paloh. Tapi untuk reshufle yang akan datang, sepertinya Jokowi ingin menempatkan orang yang tepat dan dipercaya secara pribadi, ya itu Mardiono yang sebelumnya telah bersama Jokowi sebagai Wantimpres,” imbuh Sholeh.
Muhammad Mardiono sendiri merupakan Plt Ketum PPP, setelah mendapatkan kepercayaan melalui Mukernas Serang, pada tanggal 5 September 2022 lalu menggantikan Ketum sebelumnya Suharso Monoarfa. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)