RUANGPOLITIK.COM — Pertikaian di kubu Koalisi Perubahan terus melahirkan silang pendapat yakni sejak pertemuan Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming Raka di Solo. Menyulut kritikan dari partai Demokrat yang menganggap NasDem tidak disiplin dengan koalisi.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menanggapi kisruh antara Partai Demokrat dan Partai NasDem terkait pembicaraan kans Wali Kota Solo Gibran sebagai cawapres Anies.
Fahri Hamzah menilai ribut-ribut semacam itu terjadi lantaran jadwal Pemilu yang masih lama, tapi capres cawapres potensial sudah mulai bermunculan.
Awalnya, tanggapan itu disampaikan Fahri Hamzah lewat akun Twitternya @Fahrihamzah. Dia menyebut Demokrat dan NasDem tidak jelas.
“Pada gak jelas sih…,” cuit Fahri Hamzah, Jumat (18/11). Fahri Hamzah sudah mengizinkan cuitannya dikutip.
Kemudian, Fahri Hamzah menjelaskan lebih lanjut terkait cuitannya. Dia menyebut hiruk pikuk keributan seperti yang dialami NasDem dan Demokrat ini ada kaitannya dengan jadwal Pemilu yang baru dimulai bulan September 2023.
“Kita akan mengalami hiruk-pikuk ribut antar calon karena jadwal pemilu baru mulai bulan September sementara calonnya sudah gentayangan di mana-mana,” ucap Fahri Hamzah.
Mantan pimpinan DPR RI periode 2014-2019 ini menyebut sebetulnya jadwal Pemilu sudah ideal ditentukan oleh penyelenggara Pemilu. Akan tetapi, dia berpendapat harusnya ada kegiatan yang memfasilitasi perdebatan antara calon yang potensial di 2024.
“Sebenarnya jadwalnya ideal, tetapi kan tidak ada kegiatan ya kan harusnya difasilitasi perdebatan yang memungkinkan publik tahu orang-orang ini siapa aja mereka dan apa idenya memimpin Indonesia,” ujarnya.
“Karena orang orang ini akhirnya hanya memfasilitasi apa namanya kelompok-kelompok yang marah yang berbedanya itu bukan karena pikiran tetapi karena emosi dan sentimen. Harusnya kita akhiri perbedaan perasaan kita mulai perbedaan pikiran karena itu lebih sehat dan dewasa bagi demokrasi,” tulisnya.
Editor: Ivo Yasmiati