Menurut Kaesang, ia sudah dihubungi oleh ibunya terkait hal itu dan ia disuruh untuk bersabar. “Habis diWA sama ibuk disuruh sabar. Yowes aku sabar,” ujar Kaesang di linimasa Twitternya menanggapi cuitan akun lain yang memintanya untuk segera mengambil tindakan
RUANGPOLITIK.COM —Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, ikut menanggapi unggahan akun @KoprofilJati mengunggah foto ibunya, Iriana, bersama istri presiden Korea Selatan Yoon Seok Yeol, Kim Keon Hee, dengan narasi yang disinyalir merendahkan ibunya itu.
Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini meretweet cuitan akun tersebut dan mencuitkan pertanyaan. “Salah paham?,” papar Gibran.
Hal sama juga dicuitkan Kaesang Pangarep. Ia juga anggkat bicara soal unggahan akun@KoprofilJati tersebut.
Kaesang Pangarep pun menanyakan maksud unggahan @KoprofilJati tersebut. “Lha terus maksudmu gimana?” Cuit Kaesang lewat akun @kaesanggp.
Menurut Kaesang, ia sudah dihubungi oleh ibunya terkait hal itu dan ia disuruh untuk bersabar. “Habis diWA sama ibuk disuruh sabar. Yowes aku sabar,” ujar Kaesang di linimasa Twitternya menanggapi cuitan akun lain yang memintanya untuk segera mengambil tindakan.
Sebelumnya, topik “Ibu Negara” menjadi pembicaraan hangat di linimasa Twitter, Kamis malam (17/11/2022). Bahkan topik “Ibu Negara” itu sudah dicuitkan warganet 10 ribu kali.
Hal itu setelah salah satu warganet,@KoprofilJati, mengunggah foto istri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Iriana, bersama istri presiden Korea Selatan Yoon Seok Yeol, Kim Keon Hee, dengan narasi foto yang seolah-olah menggambarkan Iriana Jokowi adalah pembantu Kim Keon Hee.
“Bi, tolong buatkan tamu kita minum.”
“Baik, nyonya,” begitulah bunyi caption yang ditulisnya.
Tak lama setelah disoroti warganet, @KoprofilJati pun menghapus unggahannya itu.
Ia lantas membuat unggahan pembelaan. Menurut dia, banyak yang salah paham atas unggahannya itu dan menganggapnya merendahkan orang yang berada di dalam foto itu.
“Sorry, gaes. Postingan dengan gambar ibu negara saya hapus. Kayaknya banyak yang salah paham menganggap saya merendahkan orang di gambar tersebut,” bebernya.
“Menjadi ibu negara enggak ada hubungannya dengan tampilan fisik. Semua orang tahu itu fakta. Semua ras dan suku bangsa itu setara,”
“Justru kebiasaan masyarakat kita yang suka menilai sesuatu dari tampilan fisik. Itu sepatutnya jadi bahan ejekan,” pungkasnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)