RUANGPOLITIK.COM — Dukungan kembali mengalir untuk Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. Kali ini dari relawan di Jogja yakni Forum Ka’bah Membangun dan Forum Ulama Membangun di Grand Pacific Hall, Sleman, Rabu (16/11).
Gegap gempita massa yang berteriak
‘Bapak Anies Presiden’ menggema ke seluruh ruangan. Massa terlihat histeris, sosok Anies yang religius dan merakyat begitu memikat massa yang hadir.
“Bapak Anies Presiden, Bapak Anies Presiden, Bapak Anies Presiden,” bunyi lirik lagu itu.
Saat memasuki hall, Anies langsung dikerubuti pendukungnya. Mereka berebut untuk berfoto bersama. Nyanyian ‘Anies Presiden’ pun menggema di dalam hall.
Sebelumnya, bakal calon presiden Partai NasDem, Anies Baswedan, menemui para petani di Kelurahan Srikayangan, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, DIY, siang ini. Kehadirannya disambut riuh hingga terdengar sorakan bernada dukungan agar Anies menjadi presiden.
Beberapa hari sebelumnya, deklarasi ini mendapat kritikan keras dari Wakil Sekjen PPP Achmad Baidowi. Bahwa Forum Ka’bah Membangun bukan bagian dari PPP. Dan deklarasi Anies Baswedan (16/11) tidak mewakili PPP.
Dia mengatakan Habil Marati bersama Forum Ka’bah Membangun yang akan menggelar deklarasi bukan pengurus DPP PPP.
“Pak Habil saat ini tidak aktif di kepengurusan DPP PPP, sehingga apa yang dilakukannya tidak bisa merepresentasikan PPP, tapi hanya langkah individu yang itu tidak bisa dibaca sebagai langkah PPP,” kata Baidowi, Senin (14/11).
Baidowi menegaskan PPP tidak ikut-ikutan dan tidak tahu menahu soal acara deklarasi dukungan kepada Anies yang diinisiasi Habil tersebut.
“PPP sampai saat ini belum memutuskan apapun terkait Pilpres,” kata dia.
Diketahui, kader senior PPP Habil Marati sebagai deklarator pengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden di Jogjakarta. Habil mengatakan FKM berisi kader, simpatisan serta konstituen PPP dari berbagai wilayah di Indonesia.
Habil menganggap PPP bisa lolos parliamentary threshold atau kursi DPR di Pemilu 2024 jika mendukung Anies. Oleh karena itu ia bersama kader serta simpatisan membentuk FKM dan mendukung Anies.
Habil mengatakan FKM dibentuk saat Suharso Monoarfa menjabat sebagai Ketua Umum PPP. Kala itu, Suharso juga disebut merestui pembentukan FKM.
Editor: Ivo Yasmiati