Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha mengungkap penjelasan detail soal pertunjukan tari yang menyambut delegasi VVIP KTT G20 Itu
RUANGPOLITIK.COM —Sejumlah delegasi negara-negara di dunia telah mulai berdatangan ke Bali untuk mengikuti KTT G20 pada 15-16 November 2022 mendatang.
Untuk menyambut delegasi G20 itu, Pemerintah Provinsi Bali ternyata mengeluarkan dana besar sekitar Rp400 juta.
Diketahui, dana sebesar Rp 400 juta digelontorkan Pemprov Bali untuk menyediakan pertunjukan tari yang menyambut delegasi VVIP KTT G20 di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha mengungkap penjelasan detail soal pertunjukan tari yang menyambut delegasi VVIP KTT G20 Itu.
“Penari dapat insentif, dibiayai Pemprov Bali, itu sekitar Rp400 juta,” ujar Arya Sugiartha mengungkapkan.
Arya memaparkan, pertunjukan tari untuk menyambut delegasi G20 berasal dari delapan sanggar di Bali, yang semuanya dilakukan para remaja.
Disebutkan, Tari Pendet yang terpilih ditampilkan semua penari bertujuan untuk menyambut 37 presiden, kepala pemerintahan, dan perdana menteri.
Pemilihan Tari Pendet, ternyata diambil untuk menunjukan kepada delegasi VVIP bahwa mereka sedang melakukan KTT G20 di Bali.
Adapun sejumlah sanggar tari yang terpilih menampilkan perwakilan penarinya, yakni Sanggar Lokananta, Sanggar Kalingga, Sanggar Bungan Dedari, Sanggar Kokar Bali dan Sanggar Usadhi Langu.
Untuk prosesnya, para penari dipilih secara langsung oleh Kepala Disbud Bali yang memiliki jarak berdekatan dengan Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Mereka dari Kabupaten Gianyar, Badung dan Kota Denpasar, yang dekat-dekat saja karena ini sampai malam, jadi kita tidak mendatangkan yang dari jauh,” imbuhnya.
Selain itu, dana sebesar Rp400 juta dipastikan hanya digunakan untuk pertunjukan Tari Pendet, mengingat Pemprov Bali tidak terlibat dalam pembukaan hingga puncak acara KTT G20.
Sementara itu, para penari yang diterjunkan masih akan berada di lokasi Bandara I Gusti Ngurah Rai sampai Selasa, 15 November 2022 pukul 06.15 WITA.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)