RUANGPOLITIK.COM — Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan (The Royal Islamic Strategic Studies Centre/RISSC) menempatkan Presiden Joko Widodo, Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf dan penceramah Habib Luthfi bin Yahya sebagai 50 besar tokoh Muslim berpengaruh di dunia 2023.
Masuknya nama Gus Yahya masuk dalam daftar 50 tokoh muslim yang berpengaruh di dunia disambut baik oleh Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi menyambut baik atas pengakuan internasional tersebut.
“Gus Yahya sebagai ketum PBNU aktif membawa misi Islam Aswaja NU yang ramah sebagai rahmatan lil alamin. Memuliakan manusia sebagai sederajat, memiliki hak-hak yang sama dan harus dihargai dan dihormati, baik yang menganut Islam dan atau yang tidak,” kata Gus Fahrur dalam keterangan tertulis, Senin (30/10/2022).
Gus Fahrur menjelaskan pemikiran Gus Yahya terhadap perdamaian bagi semua golongan. Selain itu, Gus Yahya juga disebut mewarisi gagasan Presiden ke-4 RI almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
“Gus Yahya mewarisi ide Gus Dur mencintai kemanusiaan. Kacamata Gus Dur adalah kemanusiaan. Bukan lagi golongan, kelompok atau agama,” kata Gus Fahrur.
“Kacamata kemanusiaan yang dipakai Gus Dur itu menurut Gus Mus yang membuat dia tak anti terhadap perbedaan melainkan mengedepankan sikap toleran, lantaran kacamata kemanusiaan memungkinkan Gus Dur melihat manusia lain sebagai manusia seutuhnya yang masing-masing tercipta berbeda,” sambung dia.
Selain itu, Gus Fahrur juga mengatakan Gus Yahya terbuka untuk berdialog dengan siapa saja. Termasuk dengan pihak yang selama ini terkesan berseberangan dengan PBNU
“Semisal NU GL, NU Khittah, FPI dan lainnya, dia telah terbiasa diskusi dengan perbedaan dalam berbagai sudut pandang pemahaman agama, asalkan tidak mengganggu NKRI, Pancasila, UUD 45 dan Bhinneka Tunggal Ika untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar dia.
Editor: Ivo Yasmiati