Oleh: H. Damai Hari Lubis, SH, MH
RUANGPOLITIK.COM — Ada pemberitaan yang informasinya, bahwa ditenggarai Jokowi akan bersaing memperebutkan posisi Ketum PDI-Perjuangan di 2025 ? Jika ini benar, tentunya Megawati akan melawan karena dirinya punya hasrat ingin menurunkan trah politik ( tradisi kebangsawanan politik ) kepada Puan anak biologisnya sebagai penerus Soekarno, untuk ia dapuk menjadi Ketum PDI-Perjuangan, pasca dirinya menjadi Ketum, yang saat ini jelas partai masih dalam kuasa dan pengaruh wibawa dirinya
Apakah jika Jokowi nampak jelas bermanuver untuk menjadi Ketum PDI-Perjuangan akan mendapat ancaman organisasi dari DPP PDI-P, dalam bentuk ‘sanksi partai’ seperti isu sanksi yang akan dijatuhkan kepada Ganjar Pranowo, dikarenakan sesuai kabar yang tersiar DPP PDI-P gerah kepada aksi Ganjar yang begitu mencolok, ngebet ingin mencapreskan diri tanpa patuhi mekanisme partai. Ganjar dimata publik memang transparan sudah start dan eksen ingin menjadi pesaing Puan Maharani.
Dan selain isu Jokowi ingin ikut kontes sebagai Ketum PDI-P yang mengantarnya menjadi 2 kali pejabat Presiden RI. Para petinggi PDI-P pun mungkin sudah memprediksikan, seperti publik sudah pahami bahwa Ganjar “berani ngeyel” oleh sebab faktor dukungan politik dari Jokowi. Sehingga pada waktunya bisa jadi Jokowi dan Ganjar akan dianggap sebagai musuh dalam selimut PDI-P atau keduanya sebagai pagar makan tanaman.
Publik tinggal menunggu apa kartu yang akan terus dimainkan Jokowi. Sebagai penengahnya, apakah Jokowi akan memberikan solusi, minta partainya agar saling mengalah, demi pertahankan kebesaran nama PDI-P sejak 2014-2019 dan 2019 ke 2024, dan 2024 ke 2029 ? Agar PDI-P tetap memperoleh banyak kursi caleg dan persentase suara (ET dan PT) sebagai partai terunggul di 2029 dan demi kalahkan Anies ?
Maka yang pas untuk menjadi solusi, Jokowi akan tawarkan kepada Megawati Sang Pemilik partai adalah kedua bakal capres dari kubu PDIP. Puan dan Ganjar diminta mengalah, keduanya untuk tidak bersaing dalam capres 2024. Melainkan cukup dirinya berpasangan dengan Prabowo Subianto (Capres) – Jokowi (Cawapres). Dan jika dihubungkan isu keinginan Jokowi untuk bersaing sebagai Ketua Umum PDI-P di 2025 memang salah satunya dia mesti tetap miliki jabatan dan kekuasaan, yakni mendapatkan kursi RI.2 atau Wapres RI dari pasangan Prabowo Subianto.
Publik harap sabar, wait and see!
Penulis:
Advokad, Penulis Artikel Hukum, Aktivis Kemanusiaan
Pengamat Hukum & Politik
Editor: Ivo Yasmiati