RUANGPOLITIK.COM — Pesona Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah tak bisa ditampik kian populer meski banyak tekanan dari internal PDI-P yang kurang mendukungnya. Ganjar dianggap sebagai sintesis Jokowi dan tokoh nasionalis yang bisa diterima semua lapisan kalangan. Kemiripan secara karakter khas Jawa yang rendah hati, humoris, merakyat dan santun menjadi nilai jual Ganjar yang dianggap tak bisa dikalahkan oleh pesaing lainnya yang condong egaliter.
Kali ini, dukungan datang dari wilayah timur Indonesia, yakni Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Papua Barat resmi mendeklarasikan Ganjar sebagai calon presiden (capres) yang akan mereka usung.
Ketua DPW PPP Papua Barat Yasman Yasir dalam keterangan tertulisnya menyatakan deklarasi tersebut digelar setelah 11 dari 13 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP se-Papua Barat sepakat memilih Ganjar. Para pengurus DPC itu mengusulkan nama Ganjar berdasarkan penjaringan aspirasi yang mereka lakukan di tingkat akar rumput.
“Kami sudah komitmen, keputusan dari suara terbanyak ini yang dideklarasikan dan disampaikan ke pusat,” tulis Yasman.
Yasman menjelaskan, hasil penjaringan aspirasi di tingkat akar rumput menunjukkan, Ganjar Pranowo memang dominan menjadi pilihan masyarakat. Hal itu, menurut dia, sesuai dengan hasil survei nasional berbagai lembaga yang selalu menunjukkan keunggulan Ganjar di atas kandidat lain.
Masyarakat, menurut Yasman, menyukai Ganjar karena karakter kepribadiannya yang humanis dan kepemimpinannya di Provinsi Jawa Tengah yang terbukti membawa perubahan.
“Jika dilihat dari kepribadian dan kinerjanya selama ini, saya pikir Pak Ganjar memang cocok untuk melanjutkan kepemimpinan nasional menggantikan Pak Joko Widodo,” kata dia.
Ketua DPC PPP Raja Ampat, Sarudin, pun menilai karakter dan kinerja tersebut merupakan modal bagi Ganjar untuk bisa diterima oleh semua kalangan masyarakat di tanah Papua.
“Saya mewakili pandangan orang asli Papua, sosok Pak Ganjar ini bisa diterima di semua kalangan. Kalangan ini terbagi dari suku yang mendiami Papua dan suku Nusantara,” jelasnya.
Sarudin pun berharap, Dewan Pimpinan Pusat PPP memastikan Ganjar sebagai calon presiden mereka. Dia menilai pencalonan politikus PDIP tersebut bisa membawa kebaikan bagi partai berlambang Kabah ini dalam Pilpres 2024 dan juga memberi kebaikan bagi pembangunan Papua ke depan.
“PPP di Papua Barat adalah partai yang diterima semua kalangan. Maka, dengan nanti terpilihnya Ganjar saat Pilpres kami berharap dia bisa turun langsung melihat kondisi dan situasi yang terjadi di Papua Barat,” kata Sarudin.
Sebelumnya sejumlah DPW PPP juga telah memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo untuk maju pada Pilpres 2024. Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani, mengatakan Ganjar memang dekat dengan partai berlambang kabah ini. Pasalnya, keluarga istri Ganjar merupakan keluarga PPP di Purbalingga.
Bahkan, kata dia, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP di Kabupaten Purbalingga adalah kakak ipar Ganjar. Arsul menyebut bapak mertua Ganjar juga merupakan tokoh PPP di Purbalingga.
“GP memang dekat dengan PPP. Keluarga istri GP itu adalah keluarga PPP di Purbalingga. Bahkan Ketua DPC PPP Kab. Purbalingga itu adalah kakak iparnya GP, karena mbakyu dari istrinya GP. Bapak mertuanya adalah tokoh PPP di sana,” kata Arsul kepada Tempo, Ahad, 9 Oktober 2022.
Meskipun demikian, Arsul belum dapat memastikan apakah Ganjar akan menjadi calon presiden yang mereka usung pada Pilpres 2024. Pasalnya, keputusan soal siapa yang akan menjadi calon presiden masih harus dikomunikasikan dengan mitra koalisi mereka, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional.
PDIP, partai yang menaungi Ganjar Pranowo, hingga saat ini belum menentukan siapa calon yang akan mereka usung pada Pilpres 2024. Terakhir, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bahkan mengeluarkan instruksi kepada kadernya untuk tak berbicara soal pencalonan presiden. Ganjar pun mendapatkan teguran lisan akibat pernyataan di sebuah stasiun televisi swasta nasional. Dalam wawancara itu, dia menyatakan siap maju.
Editor: Ivo Yasmiati