Entah apa yang ada dalam pikiran mereka dengan gagahnya mendeklarasikan seseorang yang bukan berasal dari kalangan partai sendiri malah milik partai sekuler yang kekiri-kirian untuk dicalonkan sebagai Calon Presiden RI tahun 2024
RUANGPOLITIK.COM — Salah seorang politisi senior PPP, Nizar Dahlan menanggapi keras perjalanan politik partai berlambang ka’bah mulai dari kepemimpinan Suharso Monoarfa di PPP hingga deklarasi dukungan untuk capres 2024.
Menurutnya setelah Suharso Monoarfa lengser dari Ketua Umum PPP perjalanan politik PPP bukan bertambah baik namun malah bisa menjadi lebih buruk.
“Sejak Suharso lengser bukan bertambah baik yang sebelumnya memang sudah tidak terkendali dengan sepak terjang Suharso Monoarfa yang membuat kebijakan keluar dari ketentuan konstitusional partai AD/ART, ” kata Nizar Dahlan, Sabtu (22/10/2022).
Nizar Dahlan mengatakan selama Suharso Monoarfa menjadi Ketum PPP telah membuat anjlok perolehan suara di PPP.
“Dengan riuh rendahnya unjuk rasa atas kelakuannya sebagai ketua umum sehingga membuat elektabilitas turun berada dibawah ambang batas parliamentary threshold,” ujar Nizar alumni S1 Padjadjaran Bandung, 1992 itum
Menurut Nizar seharusnya sebagai partai politik yang berbasiskan Islam tentu saja seharusnya mempunyai rambu-rambu yang berideologi Islam supaya jelas perbedaannya dengan partai politik sekuler, apalagi dengan partai politik sekuler yang kekiri-kirian.
“Entah apa yang ada dalam pikiran mereka dengan gagahnya mendeklarasikan seseorang yang bukan berasal dari kalangan partai sendiri malah milik partai sekuler yang kekiri-kirian untuk dicalonkan sebagai Calon Presiden RI tahun 2024, apalagi yang bakal dicalonkan itu punya track record negatif, pernah terlibat kasus Korupsi e-KTP yang sudah dikatakan secara terbuka oleh Setya Novanto yang sekarang lagi mendekam dalam penjara Sukamiskin,” tukasnya.
Baca juga:
http://kader-pan-dan-ppp-jatim-usung-ganjar-jadi-capres/
Begitu juga pengakuan dari yang dicalonkan itu mempunyai kebiasaan buruk suka menonton film porno. “Apakah hal seperti itu tidak menjadi pertimbangan yang matang bagi mereka yang dengan bangganya mencalonkan sebagai Calon Pemimpin Negara yang jelas-jelas berdasarkan Falsafah Pancasila dimana pada urutan pertama menyatakan Ketuhanan yang Maha Esa,” tegas Caleg PPP DPR RI dapil Sumatra Barat II pada Pemilu 2014 itu.
“PPP itu partai berbasis Islam dan Lambang Ka’bah, salah membuka langkah, pemilih kultural PPP akan lari, dampaknya besar pada partai,” tambah doktor jebolan IPB ini.
Artinya kata Nizar Dahlan tunduk dengan Keesaan Tuhan dengan segala perintahnya terutama tidak melakukan perbuatan yang melanggar norma agama. Inilah yang sangat disayangkan terhadap kondisi PPP sebagai Partai Politik yang berasaskan Islam dengan lambang Ka’bah.
“Sungguh memprihatinkan sekali disaat bangsa dan negara Republik Indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang punya kapasitas dan intelektualitas tinggi justru beberapa orang yang duduk sebagai pengurus partai politik PPP mengabaikan parameter untuk mencalonkan seseorang untuk memimpin negeri ini menuju negara yang beradab dan disegani oleh bangsa lain,” kata Nizar.
Ia mengatakan seharusnya Plt.Ketua Umum yang sekarang dipercaya untuk membawa PPP menjadi partai yang dapat dipercaya untuk mengawal kepentingan Umat Islam dan menjaga marwah partai dengan sebaik baiknya. “Percuma SM digantikan tetapi kondisi partai bukan tambah baik, malah bisa menjadi lebih buruk,” pungkasnya.
Diketahui, Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono mengatakan sosok Ganjar dipertimbangkan usai ada beberapa DPW PPP yang telah mendeklarasikan Ganjar antara lain DPW Banten, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan.
“Itu sah-sah saja (mengusulkan Ganjar), nanti akan kami tampung dan nanti jadi bahan untuk rapat di tingkat pusat,” kata Mardiono, saat menghadiri Muskerwil DPW PPP Jawa Timur di Surabaya, Minggu (9/10/2022). (Syf)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)