RUANGPOLITIK.COM — Pemerintah diminta agar segera menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah 206 anak mengalami gagal ginjal akut misterius dan 99 tewas. Usulan itu disampaikan oleh epidemiologi Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia karena angka kematian sudah mencapai 48 persen. Hal ini disampaikan Dicky saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (20/10).
“Di tengah angka kematian mencapai 48 persen, pakar menilai laporan kasus gagal ginjal akut mengkhawatirkan dan sudah waktunya ditetapkan status KLB,” jelasnya.
Sementara Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut hal itu masih dalam pembahasan.
“Kita diskusi dengan para epidemiolog lain. Kan tim kita juga beberapa adalah epidemiolog,” tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono disebut mengungkap 15 obat dari 18 produk yang diuji tercemar etilen glikol. Namun, dr Nadia mengklarifikasi, hasil analisis dari laboratorium belum dirilis, sehingga kepastian cemaran di 18 obat tersebut belum bisa dipastikan.
Belakangan, beredar pula daftar rincian 15 obat sirup yang tercantum mengandung etilen glikol. Belakangan, BPOM RI baru merilis 5 obat yang terkonfirmasi memiliki kandungan cemaran etilen glikol di atas kadar aman.
Epidemiolog Dicky menyayangkan ketidakjelasan informasi yang terjadi. Menurutnya, pemerintah harus membuka data obat yang mungkin tercemar, meskipun masih dalam dugaan.
“Kita harus meminimalisir adanya ketidakpastian, jadi informasi, komunikasi risiko yang tepat ini menjadi sangat penting,” tegas Dicky.
“Antara lain adalah dengan menyampaikan, meskipun masih dalam dugaan, ya mana saja sih yang kira-kira tercemar atau ada paparan etilen glikol dietilen glikol,” jelasnya. (Ivo)