RUANGPOLITIK.COM – Jika Pemilu dilakukan hari ini, maka dapat dipastikan PPP tidak akan memiliki kursi di Senayan. Hasil survei yang dipresentasikan Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Deni Irvani, hari ini (3/9) menunjukkan bahwa jika pemilihan umum (Pemilu) diadakan sekarang PPP hanya akan mendapatkan suara 1,9 persen saja.
Hasil ini mengalami penurunan dari Pemilu 2019 dimana PPP mampu mendulang 4,5 persen suara. Dalam hasil survey SMRC dikatakan bahwa PPP, dalam menghadapi Pemilu 2024, cenderung mengalami pelemahan dukungan dari basis pemilihnya.
Dalam temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Tren Elektabilitas Partai Jelang Pemilu 2024” yang disiarkan melalui kanal Youtube SMRC TV pada Sabtu, 3 September 2022 itu, dukungan untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hingga 1,5 tahun menjelang Pemilu 2024 lebih lemah dibanding menjelang 2019.
Berita Terkait:
PPP Terancam Rapuh di Pemilu 2024 Bila Suharso Bertahan
PBNU: Ketum PPP Tidak Paham Cara Menghormati Pesantren
Gegara Pernyataan Suharso Terkait “Kiai Amplop”, Massa Geruduk Kantor DPP PPP
Elektabilitas PPP 1,5 tahun menjelang Pemilu 2024 (Maret 2020 hingga Agustus 2022) adalah 2,7 persen, lebih rendah (-1,6 persen) dibanding rata-rata elektabilitas yang diraihnya menjelang 2019 (Mei 2015 hingga September 2017) sebesar 4,3 persen. Jika dilihat, maka peluang PPP di pemilu 2024 untuk mendapatkan menembus ambang batas parlemen sangat sulit.
Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1053 atau 86%. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Editor: Rikky A. D
RuPol