RUANGPOLITIK.COM-Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamoto sempat menjadi bulan-bulanan publik.
Pasalnya Benny Mamoto disebut-sebut membela Irjen Ferdy Sambo dalam kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Awalnya Benny Mamoto dengan yakin menyebutkan tidak ada kejanggalan sama sekali dalam peristiwa meninggalnya Brigadir J.
Benny bahkan mengklaim bahwa Bharada E merupakan juara menembak sehingga bidikan peluru melesat tepat ke arah Brigadir J.
Benny Mamoto kini mengaku sebagai korban atas skenario palsu Ferdy Sambo.
“Kita semua jadi korban dari skenario ini. Sekali lagi kita jadi korban. Bukan hanya saya, media juga, masyarakat juga,” kata Benny Mamoto.
Berita Terkait:
Ferdy Sambo Merekayasa Skenario dan Rusak TKP Pembunuhan Brigadir J
Ferdy Sambo Akui ke Komnas HAM Jadi Aktor Utama Pembunuhan Brigadir J
Kuasa Hukum Bharada E: Ferdy Sambo Jahat Banget!
Terkait Motif Pembunuhan, Ayah Brigadir J Bingung dengan Keterangan Ferdy Sambo
Benny Mamoto pun meminta publik melihat secara berimbang ketika Kompolnas ditanya media dan tidak memiliki kewenangan dalam menginvestigasi.
Sehingga, berkaca dari kasus Ferdy Sambo, Benny Mamoto mengaku sudah tidak ingin dihubungi wartawan untuk wawancara.
“Belajar dari pengamalam kasus ini, begitu banyak media yang minta wawancara terpaksa saya tolak ketika saya tidak memiliki bahan yang kuat,” tutur Benny Mamoto, dikutip RuPol dari acara Rosi di YouTube KompasTV.
Benny Mamoto pun buka suara ketika publik mendesaknya mundur dari jabatan Ketua Kompolnas.
“Sekali lagi saya korban. Lain ketika saya meng-create skenario yang punya tujuan tertentu. Ini saya korban,” tukas Benny Mamoto.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)