RUANGPOLITIK.COM –Tanda tanya arah dukungan Presiden Jokowi untuk capres dan cawapres 2024, perlahan mulai tersingkap.
Dalam kegiatan Car Free Day (CFD) di Solo, Minggu (7/8/2022), Jokowi terlihat asyik berjalan-jalan dengan seluruh keluarga inti, serta dua sosok yang selama ini dikenal sebagai ‘orang dekat’ yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir.
“Itu sinyal yang sangat jelas, walau saya tahu arah dukungan (Jokowi) kepada keduanya sudah sejak lama,” ujar Pengamat Politik dari Citra Institute Efriza ketika berbincang dengan RuPol, Minggu (7/8/2022).
Untuk memuluskan jalan keduanya, Presiden Jokowi bahkan sudah mempersiapkan langkah-langkah, termasuk mempersiapkan partai pengusung.
Berita Terkait:
Said Didu Beberkan Jalan Mulus Duet Ganjar-Erick
Pasangan Ganjar dan Erick Thohir Dinilai Paling Pantas Lanjutkan Jokowi
Agenda Jokowi: Pagi hingga Siang di Jateng Bersama Ganjar dan Erick, Sore Ketemu Megawati
Ace Hasan: Tidak Ada Nama Ganjar dan Erick di KIB
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang merupakan gabungan Partai Golkar, PAN dan PPP, menurut Efriza, terbentuk untuk menjadi perahu bagi keduanya.
“KIB itu terbentuk karena Jokowi, murni untuk pencapresan. Buktinya yang sangat jelas adalah kehadiran Projo pada beberapa pertemuan pimpinan KIB. Semua sudah rahasia umum kok,” lanjut Dosen Ilmu Politik di berbagai perguruan tinggi itu.
Namun sebagai kader PDIP, Jokowi terikat juga untuk memberikan dukungan kepada sosok yang akan diusung oleh PDIP, yang sampai saat ini terlihat masih berusaha untuk mengusung Puan Maharani.
Menurut Efriza, Jokowi akan mengupayakan PDIP untuk ikut mendukung Ganjar-Erick dengan strategi yang jitu.
“Dukungan PDIP akan menjadi kekuatan yang dahsyat. Tentunya untuk menjinakkan Ketua Umum PDIP bukan pekerjaan mudah. Kemungkinan strateginya sama dengan memunculkan Jokowi di 2014 lalu, apalagi Ganjar juga kader PDIP. 2014 lalu itu, kan melalui tekanan-tekanan baik melalui hasil survei, relawan maupun tokoh-tokoh,” papar Efriza.
Erick Masuk KIB Melalui PAN
Kiprah Menteri BUMN Erick Thohir untuk mendapatkan dukungan menuju Pilpres 2024, juga menjadi perhatian dari Efriza.
Efriza mengungkapkan Erick terlihat sangat lentur dan luwes dalam menjalankan perannya untuk terwujudnya pasangan Ganjar-Erick.
“Sangat menarik untuk mengamati manuver-manuver Erick Thohir. Berusaha masuk ke dalam Nahdlatul Ulama (NU) karena melihat ceruk suara yang besar, pendekatannya cukup berhasil terutama kepada Struktural PBNU dan GP Ansor,” terangnya.
Namun dalam perjalanan selanjutnya, Efriza melihat muncul resistensi yang kuat dari kubu PKB sebagai wadah politik warga NU.
Keinginan Muhaimin Iskandar untuk ikut berkompetisi pada pilpres, membuat potensi Erick mendapatkan dukungan dari PKB menipis.
“Harapan terbesar sebenanrnya adalah dukungan dari PKB, yang berarti juga mendapatkan keseluruhan dukungan dari warga NU. Tapi karena terlalu besar daya tolak dari kubu Muhaimin, Erick mau tidak mau putar haluan. Dia memilih memperkuat dulu dominasi di KIB melalui PAN,” lanjutnya.
Kemesraan antara PAN dengan Erick Thohir semakin terbuka akhir-akhir ini. Pada banyak kesempatan, Erick Thohir selalu tampil pada acara-acara internal PAN.
“Semua ini sudah terencana dengan sempurna. Jadi untuk menguasai KIB, maka Erick dikirim untuk masuk ke dalam melalui PAN. Tinggal nanti memposisikan Ganjar sebagai capres dan melunakkan keinginan Airlangga Hartarto, yang masih berharap bisa maju sebagai capres dari Golkar,” papar Efriza lagi.
Efriza menambahkan terwujudnya pasangan Ganjar-Erick sudah dalam jalur yang tepat dan bergerak lurus.
“Walau tidak semulus perkiraan awal, tapi saya melihat terwujudnya pasangan ini tetap paling besar. Tentunya dengan campur tangan Jokowi ya,” pungkasnya. (ASY)