RUANGPOLITIK.COM – Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menilai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak serius, telah menipu rakyat, dan mengganggu kinerja kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Harus ada kejujuran kita untuk mengakui kita ini lagi ngapain sebenarnya, supaya publik juga tidak tertipu bahwa koalisi tidak ada gunanya sampai dia didaftarkan di KPU. Jadi, kalau dia tidak didaftarkan di KPU, itu artinya masih bohong,” ujar Fahri dalam diskusi Total Politik di Jakarta Selatan, Sabtu (30/7/2022).
Fahri mengungkapkan KIB harus lebih terbuka kepada publik dan tidak hanya untuk kepentingaan sesaat saja. Menurutnya, PAN, PPP, atau Golkar masih mempersiapkan satu nama capres yang sebenarnya.
“Pura-pura masih manuver padahal lebih penting dari prosedur ini adalah menyiapkan satu kontestasi yang memfasilitasi ide-ide dan pikiran daripada kandidat, baik kandidat legislatif maupun eksekutif dalam hal ini calon presiden,” ujarnya.
Berita Terkait:
Lecehkan dan Todong Senjata ke Istri Kadiv Propam, Brigadir J Tewas Akibat Baku Tembak
Soal Parpol Baru yang Bakal Gabung KIB, PAN: Belum Ijab Kabul
KIB Akan Rangkul Partai Lain untuk Berkoalisi
Elite Golkar: Pintu Masuk KIB Masih Terbuka Lebar untuk PKS
Ia juga menilai bahwa pembentukan KIB ini berkaitan dengan kocok ulang (reshuffle) kabinet Jokowi waktu lalu yang dianggapnya mengganggu kinerja kabinet Jokowi.
“Karena ini ada kaitannya dengan reshuffle dan dengan pembentukan aliansi pasca-Jokowi, menurut saya itu menggangu kinerja kabinet Pak Jokowi,” pungkas Fachri.
Fachri juga menyinggung terkait menteri-menteri yang terlihat sibuk berpolitik. Padahal Jokowi, menurutnya, membutuhkan dukungan yang lebih produktif untuk mengurus masalah-masalah bangsa.
“Masa menterinya sibuk berpolitik, mereka jadi pimpinan parpol. Padahal, Presiden memerlukan dukungan yang lebih positif, produktif, dan profesional untuk menghadapi krisis-krisis yang sekarang menghadang,” jelasnya.
Sementara, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengungkap ada partai baru yang akan bergabung ke dalam KIB. Namun, ia tidak membeberkan partai apa yang akan bergabung.
“Tanda-tanda itu ada (parpol baru gabung KIB). Yang di luar parlemen. Silakan ditebak-tebak sendiri saja,” ujar Arsul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (28/7/2022) lalu. (ZSR)
Editor: Zulfa Simatur
(RuPol)