RUANGPOLITIK.COM-Beberapa lembaga merilis hasil survey, yang mengatakan elektabilitas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merosot jauh di bawah ambang batas parlemen (PT) 4 persen.
Hal ini menjadi perhatian serius, karena PPP adalah salah satu partai yang memiliki sejarah panjang di Indonesia.
Politisi senior Rusli Effendi meminta kepada seluruh pengurus DPP PPP, untuk mengambil langkah-langkah kongrit dan terukur untuk menyelamatkan partai ini. Ia juga meminta elit partai untuk tidak hanya mengambil manfaat.
“Ini adalah ‘warning’ bagi kita. Jangan lagi terlena dengan kebesaran masa lalu, karena hampir seluruh survey menyatakan seperti itu,” ujar Rusli kepada RuPol, Senin (18/7/2022).
Ketua DPP PPP 2011-2020 itu mengingatkan kepada seluruh pengurus DPP di bawah Suharso Monoarfa, untuk segera melakukan konsolidasi menyeluruh. Dia juga menuntut keseriusan elit-elit partai untuk kembali membesarkan PPP.
“Elit partai jangan hanya ambil manfaat dari partai ini, tapi juga harus memberi. Sekarang saatnya partai meminta pengorbanan kita, setelah selama ini memberikan banyak hal kepada kita,” tegasnya.
Baca Juga :
Jelang 2024, Ujang Komarudin: PPP di Bawah Suharso Harus Aktif Buat Manuver Politik Baru
Selamatkan PPP, Sholeh Basyari: Ganti Ketum Dengan Orang NU
Laporan Dugaan Gratifikasi Ketum PPP Diterima KPK
Rusli juga bertekad untuk kembali merangkul seluruh kekuatan yang ada di PPP, baik para senior-senior partai maupun kader-kader yang baru bergabung. Begitu juga dengan jaringan-jaringan lama, yang saat ini seperti dilupakan oleh Pengurus DPP saat ini.
“Saya sudah mulai dengan memohon kepada para senior-senior partai yang selama ini terlupakan, untuk kembali turun gunung. Karena kita harus menyelamatkan partai ini. Ini rumah kita semua,” pungkasnya.
Sebelumnya Lembaga Parameter Politik Indonesia (PPI) merilis hasil survey elektabilitas PPP hanya sebesar 2,9 persen. Charta Politika juga mengeluarkan rilis, capaian elektabilitas PPP hanya berada pada angka 2,7 persen.
Sementara itu, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang mengeluarkan rilis pada awal Juni lalu, mengatakan elektabilitas PPP hanya 1,4 persen.
Hasil itu merupakan terendah dari seluruh partai-partai yang berada di parlemen, bahkan juga kalah dari beberapa partai baru. (ASY)
Editor: Andre
(RuPol)